SOLOPOS.COM - Poster Hari Tuberkulosis Sedunia. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Pada Minggu (24/3/2024) seluruh dunia merayakan Hari Tuberkulosis Sedunia, simak sejarahnya sebagai berikut. Simak ulasannya di info sehat ini agar lebih peduli terhadap penyakit TBC.

Setiap 24 Maret  masyarakat seluruh dunia memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia. Peringatan ini berlangsung sejak tahun 1882, untuk menyebarkan kesadaran masyarakat umum tentang bagaimana Tuberkulosis (TBC) memengaruhi terhadap kesehatan, ekonomi dan sosial, serta untuk mengupayakan usaha menghentikan penyebaran global Tuberkulosis.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Melansir laman resmi World Health Organization pada Selasa (26/3/2024), sebelum tahu sejarahnya, ketahui dulu bahwa Hari Tuberkulosis Sedunia tahun ini mengambil tema Yes! We Can End TB! atau Ya! Kita Bisa Akhiri TB yang menyampaikan pesan tentang harapan untuk kembali ke jalur untuk melawan epidemi TBC adalah hal yang mungkin melalui kepemimpinan tingkat tinggi, meningkatkan pendanaan dan mempercepat penerapan terhadap rekomendasi baru dari WHO.

Setelah perjanjian yang dibuat oleh para kepala negara pada pertemuan tingkat tinggi PBB tahun 2023 untuk mempercepat kemajuan dalam mengakhiri TBC, fokus tahun ini beralih ke mengubah perjanjian tersebut menjadi tindakan nyata.

Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia dikutip dari hindustantimes.com, berawal pada 24 Maret 1882 dianggap sebagai tanggal yang penting dalam perang melawan tuberkulosis, karena pada hari tersebut Dr. Robert Koch menemukan bakteri penyebab TB. Pengumuman terobosan ini memandu pada pemahaman, diagnosis, dan pengobatan yang lebih baik terhadap penyakit TB.

Baru pada 1982, saat peringatan seratus tahun penemuan Dr. Koch, International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) mengusulkan untuk memperingati 24 Maret sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang TB dan dampak globalnya.

Hari Tuberkulosis Sedunia kali pertama dirayakan secara resmi pada tahun 1983, dan sejak itu, acara ini menjadi kegiatan tahunan.

Gejala TBC yang umum ialah batuk berkepanjangan yang terkadang disertai batuk darah, sakit pada dada, merasa lelah, berat badan menurun, demam, dan berkeringat di malam hari.

Gejala yang dialami seseorang tergantung dimana bagian tubuh TBC menjadi aktif. Meski TBC biasanya memengaruhi paru-paru, namun ia juga dapat memengaruhi ginjal, otak, tulang belakang, dan kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya