Lifestyle
Senin, 12 Juni 2023 - 23:08 WIB

Seks Oral Jadi Faktor Risiko Kanker Tenggorokan, Ini Penjelasannya

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebelum melakukan seks oral, kenali dulu bahaya yang mengintai. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-Tak sedikit kasus kanker tenggorokan dipicu oleh human papiloma virus (HPV) akibat kebiasaan melakukan seks oral. Bagi kamu yang ingin terhindar dari penyakit ini, simak ulasannya di info sehat kali ini.

HPV adalah jenis virus yang paling sering menyebabkan kanker serviks melalui hubungan seksual.  Virus menular seksual ini ternyata juga bisa menjadi penyebab utama kanker tenggorokan dan menyebar dari orang ke orang melalui seks oral. Melansir dari laman Cleveland Clinic, ahli bedah kepala dan leher Brandon Prendes, MD, mengatakan bahwa penelitian saat ini menunjukkan bahwa HPV berhubungan langsung dengan beberapa kasus kanker tenggorokan.

Advertisement

“Faktor risiko utama untuk semua kanker tenggorokan yakni human papillomavirus [HPV] yang paling sering menyebar melalui seks vaginal, anal dan oral,” kata Direktur Penelitian Klinis di Departemen Bedah Kepala dan Leher MD Anderson Cancer Center, Houston, Texas, Neil Gross, MD, dikutip dari Antara pada Senin (12/6/2023).

Tak hanya picu kanker tenggorokan, infeksi HPV ini juga dapat menyebabkan kanker orofaring (di belakang mulut) dan kanker serviks, vulva, vagina, penis dan anus.   Gross seperti disiarkan Health, berpendapat seks oral bisa menyebabkan bagian belakang tenggorokan atau orofaring terkena subtipe HPV terkait kanker dan jenis yang paling umum terkait dengan ini yakni HPV-16. Selain itu, jaringan getah bening di bagian belakang tenggorokan dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu sebagai akibat dari infeksi ini.

Advertisement

Tak hanya picu kanker tenggorokan, infeksi HPV ini juga dapat menyebabkan kanker orofaring (di belakang mulut) dan kanker serviks, vulva, vagina, penis dan anus.   Gross seperti disiarkan Health, berpendapat seks oral bisa menyebabkan bagian belakang tenggorokan atau orofaring terkena subtipe HPV terkait kanker dan jenis yang paling umum terkait dengan ini yakni HPV-16. Selain itu, jaringan getah bening di bagian belakang tenggorokan dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu sebagai akibat dari infeksi ini.

Namun, perkembangan kanker bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Profesor dan ahli pencegahan dan pengendalian kanker di The Ohio State University Wexner Medical Center Electra Paskett, PhD menuturkan HPV ketika ditularkan dapat hidup tidak aktif dalam sel tubuh selama bertahun-tahun sementara sistem kekebalan inang dapat mengendalikannya.

“Bertahun-tahun kemudian, virus dapat bangun dan berintegrasi ke dalam DNA sel menyebabkan sel bermutasi dan berkembang menjadi kanker,” tutur dia.

Advertisement

Tidak melakukan seks oral adalah salah satu cara untuk mencegah terinfeksi HPV penyebab kanker tenggorokan. HPV sendiri seringkali tanpa gejala, dan dapat menyebar dengan mudah karena banyak orang tidak mengetahui mengidapnya.

Cara lain yang efektif untuk mengurangi kemungkinan seseorang terkena kanker yakni dengan mendapatkan vaksin HPV. Kebanyakan orang memenuhi syarat ketika mereka berusia sembilan tahun.  Vaksin HPV meskipun sebagian besar dikatakan sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker serviks tetapi juga dapat melindungi dari kanker tenggorokan.

Anggota di Bagian Kepala dan Leher sekaligus Onkologi Endokrin di Moffit Cancer Center George Yang, MD mengatakan jika vaksin HPV diberikan sebelum paparan terhadap HPV, maka dapat melindungi dari infeksi jenis risiko tinggi yang terkait dengan kanker tenggorokan termasuk HPV16.

Advertisement

Gross menambahhkan, seseorang juga bisa mencegah kanker tenggorokan dengan membuat pilihan yang sehat. Menurut dia, faktor risiko lain untuk kanker orofaringeal termasuk konsumsi minuman beralkohol, merokok, kelebihan berat badan, dan gizi buruk.

“Menghindari perilaku berisiko, termasuk tembakau dan alkohol adalah cara terbaik untuk menghindari kanker kepala dan leher, termasuk kanker tenggorokan,” demikian kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif