Lifestyle
Rabu, 30 April 2014 - 23:04 WIB

SEKSUALITAS PRIA : Hasil Penelitian: Lho Lelaki Ber-Mr P Besar Ternyata Rawan Diselingkuhi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebiri kimia pada pria (JIBI/Dok)

Solopos,com, JAKARTA—Ini hasil penelitian di Afrika. Hasil penelitian ini terkait dengan seksualitas pria. Kesimpulan hasil penelitian ini, lelaki yang memiliki Mr P alias alat vital berukuran besar ternyata rawan diselingkuhi. Kok bisa?

Sebuah studi gabungan terbaru antara kelompok peneliti dari Kenya dan Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa wanita dengan pasangan pria beralat vital besar cenderung melakukan selingkuh dibandingkan wanita yang pasangannya memiliki Mr P kecil.

Advertisement

Studi tersebut dilakukan pada 534 orang istri para nelayan di Kenya, di mana 34 di antaranya mengaku terang-terangan telah berselingkuh dengan pria lain.

Setelah diteliti lebih jauh, ternyata ke-34 wanita tersebut merasa “keberatan” dengan besarnya ukuran alat vital sang suami, yakni sekitar enam inchi. Adapun anggapan umum mengenai Mr P yang normal bagi para responden adalah sekitar 5 inchi, tidak lebih dari itu.

Dalam laporan hasil penelitian tertulis, “Hal ini memperlihatkan bahwa setiap satu inchi kelebihan ukuran alat vital saat ereksi berkaitan dengan kecenderungan wanita untuk menjalin relasi intim dengan pria lain.”

Advertisement

“Di saat yang bersamaan, kami juga mendapat data bahwa ukuran alat vital yang besar saat ereksi cenderung membuat wanita merasa tidak nyaman, bahkan kesakitan saat berhubungan intim,” lanjut laporan tersebut sebagaimana ditulis Dailymail belum lama ini.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Plos One, di mana merupakan hasil studi gabungan antara Pusat Penelitian Mikrobiologi di kota Kisumu, Kenya; Universitas Kenyatta di kota Nairobi, Kenya; Universitas California, dan Universitas Alabama. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mencari tahu lebih jauh mengenai pola hubungan antara pria dan wanita guna mengurangi persebarang HIV yang masih tinggi sana, dan Afrika secara umum.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif