Lifestyle
Kamis, 25 Juli 2013 - 22:30 WIB

SEKSUALITAS PRIA : Mimpi Basah Bisa Tak Disertai Orgasme

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (yousaytoo,com)

Ilustrasi pria mimpi basah (yousaytoo,com)

Solopos.com, SOLO – Seorang pria yang mengalami mimpi basah ternyata bisa saja tak mendapatkan orgasme.

Advertisement

Pakar seksologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Istar Yuliadi mengatakan mimpi basah, imbuh Istar, dipengaruhi oleh hormon, kesehatan fisik, tingkat kelelahan seseorang dan sebagainya.

“Orang lelah itu malah mungkin bisa mimpi basah karena kantong spermanya lemah, jadi sperma bisa keluar tanpa disertai orgasme,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di RSUD dr Moewardi, Solo, Selasa (23/7/2013) lalu.

Istar juga menjelaskan, ada orang yang sepekan sekali mimpi basah. Tapi ada juga laki-laki yang mengalami mimpi basah dua bulan sekali. Ada juga orang yang tidak mimpi basah karena sudah tersalurkan melalui onani.

Advertisement

Tapi orang yang belum pernah mimpi basah, saran dia, tidak harus masturbasi. “Kalau bisa menahan untuk tidak masturbasi, itu lebih baik. Tapi dalam seksologi, onani juga tidak dilarang,” ujarnya.

Perbedaan intensitas mimpi basah itu terjadi karena tingkat produksi sperma setiap orang juga berbeda-beda. Imbasnya, bagi orang yang produksi spermanya kurang, maka volume cairan sperma yang dikeluarkan ada yang hanya 2 cc. Sedangkan yang produksi spermanya tinggi bisa mencapai 8 cc.

Bagi remaja yang sudah mimpi basah, secara biologis dia sudah bisa menghamili. Sedangkan bagi remaja putri yang sudah mengalami datang bulan, imbuhnya, secara biologis sudah bisa dihamili.

Advertisement

Sedangkan secara spikologis, remaja tersebut juga sudah mulai tertarik kepada lawan jenis. Selain itu juga dibarengi dengan suara yang mulai ada perubahan, tumbuhnya bulu kemaluan dan bulu ketiak. Sedangkan bagi cewek, pinggul dan payudaranya mengalami perubahan.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka peran orangtua dalam memberikan pendidikan seks sangat berpengaruh. Orangtua yang memiliki remaja putri perlu memberikan weling dalam berteman harus hati-hati, karena dia sudah bisa hamil dan demikian pula sebaliknya bagi remaja putra.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif