SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang – Bilqis Anindya Passa, balita penderita atresia bilier, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang, Sabtu (10/4). Ia menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat menjalani operasi.

Bayi 19 bulan itu meninggal akibat kegagalan fungsi organ pernafasan, sekitar pukul 15.00 WIB. “Akibat gagal nafas dan belum dioperasi,” kata ibunda Bilqis Dewi Farida.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Selama ini, Bilqis menjalani perawatan di RSUP Kariadi untuk menunggu kesiapan operasi. Saat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menjenguknya pada 13 Maret lalu, bobot Bilqis masih kurang 0,2 kilogram. Dokter mensyaratkan, berat tubuh minimal saat operasi 9 kilogram.

Sementara tim yang terdiri dari 50 dokter ahli telah disiapkan untuk menangani operasi Bilqis. Tim dokter yang diketuai dr Yulianto itu terdiri dari spesialis bedah, spesialis anak, spesialis anestesi, spesialis radiologi, spesialis laboratorium, dan spesialis hematologi.

Dengan biaya operasi senilai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar, Bilqis sedianya akan menerima donor hati dari ibu kandungnya. Operasi diperkirakan berlangsung selama 12-15 jam.

VIVAnews/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya