SOLOPOS.COM - Seorang warga melihat sumber air di Sendang Condong Sampur di Dusun Sidokriyo, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, akhir pekan kemarin. (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)

  Seorang warga melihat sumber air di Sendang Condong Sampur di Dusun Sidokriyo, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, akhir pekan kemarin.  (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)


Seorang warga melihat sumber air di Sendang Condong Sampur di Dusun Sidokriyo, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, akhir pekan kemarin. (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)

Satu lagi peninggalan Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara I di wilayah Kabupaten Wonogiri. Lokasi itu bernama Sendang Condong Sampur di Dusun Sidokriyo, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Berikut laporan perjalanan wartawan Solopos, Ayu Abriyani K.P, saat berkunjung ke Sendang Condong Sampur, akhir pekan kemarin.

Sendang Sendang Condong Sampur terletak di pinggir jalan Wonogiri-Ngadirojo yang bisa ditempuh sekitar 30 menit menggunakan sepeda motor dari Kantor Kabupaten Wonogiri. Saat saya sampai di sendang tersebut, saya dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan hawa sejuk.

Ketika melalui jalan masuk sekitar 100 meter dari jalan raya, di sisi kanan dan kiri jalan yang masih berbatu itu terdapat pohon kelapa. Sedangkan dari jalan lain yang sudah dirabat, harus melalui beberapa rumah penduduk.

Di sendang itu, terdapat dua sumber mata air yang terletak di sisi utara dan selatan. Keduanya dilindungi dengan bangunan seperti rumah kecil. Namun, atap bangunan di sumber air sebelah utara sudah ambruk karena kayu penyangganya telah lapuk dimakan usia. Air di sumber itu juga jarang dimanfaatkan warga sehingga terdapat banyak daun-daun kering yang jatuh di sumber air tersebut.

Sedangkan di sumber air sebelah selatan masih digunakan warga sehingga bangunannya masih terawat. Di bagian tengah di kedua sumber tersebut ada sebuah bangunan terbuka yang berbentuk bujur sangkar. Di bagian tengahnya terdapat patung batu yang hilang bagian kepalanya dan di depannya ada beberapa sisa pembakaran dupa.

Di bagian lain, ada bangunan berbentuk persegi panjang, lengkap dengan atapnya yang bisa digunakan berteduh para pengunjung sendang tersebut. Di lokasi itu juga ada satu pohon yang telah berumur ratusan tahun yang menambah teduh lokasi itu. Menurut seorang warga yang sata temui di lokasi, Tukimin, 70, tempat itu kerap digunakan tirakat pada Kamis malam atau biasa disebut malam Jumat.

“Sendang ini [Sendang Condong Sampur], merupakan peninggalan Pangeran Sambernyawa. Saat malam Jumat, banyak orang yang berkunjung dan mayoritas dari luar Wonogiri. Ada yang dari Jakarta dan Jawa Timur. Biasanya, mereka bertirakat di bangunan yang tengah itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kerjo Lor, Laura Isabella, memiliki wacana untuk merehab lokasi sendang untuk kolam renang dan taman bermain anak. Namun, rencana itu membutuhkan dana yang cukup besar. Ia hanya berharap para anggota dewan di wilayahnya bisa membantu merealisasikan rencana itu.

“Dulu, sumber air di sendang ini dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan bahkan dikonsumsi. Tapi, saat ini sudah ada sumber air baru yang dialirkan ke rumah-rumah warga. Sedangkan air di sendang itu hanya dimanfaatkan beberapa warga yang rumahnya di sekitar lokasi. Saya memang berencana melestariakan peninggalan Pangeran Sambernyawa itu untuk wisata. Tapi, kembali lagi karena keterbatasan dana,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (8/9/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya