SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com-Terserang penyakit tentu saja bukan hal yang menyenangkan. Anda akan terbaring dengan lemah serta tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Namun ternyata ada orang yang sengaja atau ingin merasakan sakit. Kenapa?

Orang-orang yang sengaja sakit tersebut biasanya memiliki Munchausen Sindrom. Sindrom ini memang bisa dibilang aneh, namun ini adalah sindrom nyata yang terjadi di banyak tempat.

Promosi BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel

Pengidap sindrom ini akan dengan sengaja melebih-lebihkan kondisi kesehatan mereka untuk mendapatkan perhatian dan simpati. Bahkan ada juga yang dengan sengaja mencelakakan dirinya.

“Pengidap sindrom ini sakit dengan sengaja untuk menjadi ‘pasien’. Mereka berasal dari kelompok orang yang tidak mendapat perhatian, perawatan, dan juga kasih sayang dengan cara lain,” ujar Dr. Marc Feldman M.D seperti dilansir dari health.discovery.com pada Rabu (11/12/2013).

Sindrom ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Richard Asher pada tahun 1951. Dalam jurnal kesehatan The Lancet tahun itu, ia mengambil nama sindrom ini dari Baron von Munchausen, seorang tokoh perwira militer asal Jerman pada abad 18, yang sering melebih-lebihkan cerita tentang perjalanan hidupnya.

“Sindrom ini sangat dikenal oleh sebagian besar psikiater dan psikolog di dunia, namun terbatasnya informasi membuat sindrom ini kurang diketahui oleh masyarakat luas,” ujar Feldman.

Sulit mengatakan berapa jumlah orang yang mengidap sindrom ini. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar pasien sudah mahir untuk menyembunyikan keadaan asli mereka. Bahkan ada juga yang menggunakan identitas palsu untuk menghindari pendataan.

Munchausen sindrom ini tidak sama dengan hypochondria, kondisi dimana seseorang benar-benar percaya kalau dirinya sakit. Ini juga berbeda dengan kasus penipuan dimana seseorang berpura-pura sakit untuk mendapatkan uang. Mereka yang mengidap Munchausen sindrom ini sadar benar kalau diri mereka sehat, namun mereka ingin dan dengan sengaja menjadi sakit.

Peneliti juga menjelaskan beberapa gejala yang muncul jika seseorang diduga menderita Munchausen sindrom.

1. Penyakit yang sudah ditangani sesuai dengan resep dari dokter, namun si pasien tidak juga sembuh.

2. Keinginan yang besar dari pasien untuk melakukan berbagai tes dan prosedur pengobatan yang berbeda-beda.

3. Riwayat kesehatan yang tidak konsisten.

4. Penolakan pasien untuk mengizinkan dokter berbicara kepada keluarga dan kerabatnya.

Jika sudah mengidap sindrom ini, seseorang akan melakukan apapun untuk bisa diaggap sakit. Mereka mungkin akan memalsukan alat kesehatan, menukar sampel urine atau darah, atau memasukkan racun dan zat yang berbahaya ke dalam tubuh mereka.

“Munchausen sindrom ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pasien akan mengalami kerusakan tubuh yang disebabkan oleh meminum obat yang berlebihan atau melakukan prosedur yang tidak perlu,” kata Feldman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya