Solopos.com, SOLO — Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet menuai kontroversi setelah menyebar di media sosial. Lagu yang awalnya dinyanyikan youtuber asal Lampung, Tama Halu, pada awal 2021 itu dinilai tidak pantas hingga akhirnya menuai protes.
Sejumlah pihak menilai lagu tersebut tidak mencerminkan kebudayaan dan jauh dari kepantasan.
Lantas, siapakah sosok Joko Tingkir yang sebenarnya?
Dikutip dari laman Nu.or.id, Kamis (18/9/2022), Joko Tingkir adalah kkek ketiga dari KH Muhammad Hasyim Asyári, pendiri Nahdlatul Ulama. Hal ini berarti almarhum Gus Dur ata KH Abdurrahman Wahid adalah generasi keenam keturunannya.
Nasab Joko Tingkir bertemu dengan Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri. Hal ini diketahui dari catatan Kiai Ishomuddin Hadziq atau Gus Ishom, muhaqiq kumpulan karya Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari.
Baca juga : Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Tuai Kontroversi, Kenapa?
Sosok yang memiliki panggilan akrab Mas Karebet ini bukan orang sembarangan. Jalur nasab ke atas sampai pada ayah Sunan Giri. Sementara jalur ke bawah sampai pada Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asyári.
Hal ini menunjukkan bahwa sosoknya adalah sesepuh tokoh besar yang sangat dihormati bangsa ini.
Jika ditilik lebih jauh, sosok yang viral disebut dalam lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet itu adalah raja sekaligus pendiri Kerajaan Pajang.
Baca juga : Dangdut Koplo Menggema dari Kalangan Bawah hingga Menembus Istana
Sosok yang bergelar sebagai Sultan Hadi Wijaya itu berkuasa pada rentang 1568-1582. Jasanya dalam menyebarkan syiar Islam di Nusantara sangat luar biasa.
Perjuangannya pun diteruskan oleh anak cucunya yang berkiprah sampai sekarang.