SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria tidur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Salah satu kenikmatan semu dalam hidup adalah tidur setelah makan. Pada saat itu perut kenyang sehingga tidur pun tidak ada gangguan lagi dari perut yang keroncongan.

Dibilang kenikmatan semu karana dibaliknya mengintai berbagai risiko yang buruk bagi kesehatan. Maka berhati-hatilah bila kamu punya kebiasaan tidur setelah makan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perlu kamu ketahui bahwa tubuh perlu waktu mengolah makanan dalam sistem pencernaan. Jika sering dilakukan, kebiasaan ini justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Bahaya Kebiasaan Tidur Setelah Makan

Kebiasaan tidur sehabis makan dapat mengganggu kualitas tidur, memengaruhi berat badan, dan bahkan meningkatkan risiko sejumlah penyakit.

Di bawah ini berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul akibat kebiasaan tidur setelah makan, dikutip dari Hellosehat.

 

  1. Heartburn

Heartburn merupakan rasa tak nyaman, nyeri, atau panas pada ulu hati akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Kondisi ini biasanya dialami oleh penderita gangguan lambung seperti penyakit GERD dan orang-orang yang mengalami obesitas.

Ada banyak faktor yang dapat memicu heartburn, salah satunya kebiasaan tidur setelah makan.

Saat kamu berbaring dengan perut yang penuh, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Gejala gangguan pencernaan ini akan lebih sering muncul bila sebelumnya kamu telah memiliki masalah dengan asam lambung. Selain itu, tekanan pada perut akibat berat badan berlebih juga dapat memperparah rasa tak nyaman pada ulu hati.

 

  1. Strok

Menurut sebuah studi di University of Ioannina Medical School, Yunani, tidur sehabis makan dapat meningkatkan risiko strok.

Orang yang memiliki jeda paling lama antara waktu makan dan tidur justru berisiko paling rendah untuk mengalami penyakit ini.

Penelitian ini tidak menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi, tapi ada teori yang mengatakan bahwa makan mendekati waktu tidur meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan sleep apnea yang berkaitan dengan strok.

Teori lainnya menyatakan bahwa terjadi perubahan kadar gula darah, kolesterol, serta tekanan darah bila kamu terlelap setelah makan.

Ketiga faktor ini mungkin meningkatkan risiko strok, tapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hal ini.

 

  1. Berat badan berlebih

Jika kamu langsung terlelap setelah makan malam, tubuh tidak akan memiliki cukup waktu untuk membakar kalori dalam makanan.

Kalori yang tidak terbakar akhirnya menumpuk dalam tubuh dan berubah menjadi timbunan lemak.

Makan malam mendekati waktu istirahat juga bisa membuat kamu merasa kenyang pada esok harinya. Hal ini dapat memicu keinginan untuk makan dalam jumlah banyak pada siang hari atau makan makanan ringan yang tidak sehat secara berlebihan.

Kebanyakan jenis camilan pada malam hari juga mengandung banyak lemak dan kalori, sebut saja mi instan, gorengan, atau makanan manis.

Jika dibiarkan, kebiasaan makan sebelum waktu tidur dapat mengganggu berat badan ideal kamu.

 



  1. Mengganggu kualitas tidur

Kebiasaan tidur setelah makan bisa memengaruhi kualitas tidur kamu pada malam hari. Misalnya, makanan berat atau berlemak dapat menyebabkan kembung dan sakit perut sehingga membuat kamu harus berganti posisi tidur berulang kali.

Bila kamu makan makanan pedas sebelum tidur, kamu bisa saja mengalami heartburn atau gangguan pencernaan sehingga kamu jadi tidak bisa tidur nyenyak.

Bahkan, kamu mungkin saja harus bolak-balik ke kamar mandi karena rasa panas pada perut. Makan terlalu banyak sebelum tidur juga bisa menimbulkan gangguan lain, yakni sleep apnea.

Kondisi ini ditandai dengan terhentinya napas selama beberapa saat. Akibatnya, otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup selama kamu terlelap.

Jeda antara waktu makan dan istirahat yang disarankan Setelah makan malam, tunggulah sedikitnya selama tiga jam sebelum kamu berbaring.

Selama periode ini, makanan yang kamu konsumsi telah melewati proses pencernaan dalam organ lambung dan siap bergerak menuju usus halus.

Produksi asam lambung juga mulai menurun karena lambung telah selesai menggiling makanan. Meski proses pencernaan belum sepenuhnya selesai, setidaknya lambung kini telah kosong dan makanan hanya perlu melewati proses penyerapan zat gizi.

Dengan begitu, saat kamu berbaring, kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan akan menjadi lebih kecil. Kamu tentu akan terhindar dari gangguan pencernaan seperti heartburn atau insomnia akibat rasa tidak nyaman pada perut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya