Lifestyle
Kamis, 20 Januari 2022 - 22:35 WIB

Studi: Positif Covid-19 Masih Punya Virus Aktif Selama Lebih 10 Hari

Ni Luh Anggela  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Studi terbaru yang dipublikasikan di International Journal of Infectious Diseases menemukan bukti bahwa 13 persen dari mereka yang di tes positif Covid-19, masih memiliki virus yang aktif dan mungkin menular selama lebih dari 10 hari. Dengan adanya temuan ini menimbulkan pertanyaan apakah memperpendek masa isolasi merupakan pilihan yang salah?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) misalnya, saat ini merekomendasikan orang yang dites positif Covid-19 harus tetap melakukan isolasi selama 5 hari, yang diikuti dengan 5 hari menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain. Hal yang sama juga berlaku untuk karantina.

Advertisement

Dilansir dari Medical News Today, Kamis (20/1/2022), ada beberapa individu, para peneliti menemukan tingkat virus SARS-CoV-2 yang signifikan secara klinis selama 68 hari.  Para peneliti dari University of Exeter di Inggris secara retroaktif memeriksa RNA subgenomik (sgRNA) dan urutan genom gen E pada 176 orang yang telah menerima hasil tes PCR positif.

Baca Juga: Bisakah Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus? Ini Penjelasannya

Advertisement

Baca Juga: Bisakah Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus? Ini Penjelasannya

Penulis senior studi tersebut sekaligus profesor molekuler Exeter Lorna Harries menjelaskan, ketika SARS-CoV-2 tumbuh secara aktif, bagian dari urutan RNA yang biasanya tidak ditemukan berdekatan, kini berdekatan dan menyatu.

“Ini adalah sgRNA, singkatan dari RNA subgenomik. Mengukur ini memungkinkan kami untuk mendapatkan ukuran apakah virus yang terdeteksi dapat aktif dan berpotensi menular atau tidak,” kata Harries seperti dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (20/1/2022).

Advertisement

“Perubahan ini dimotivasi oleh studi yang menunjukkan bahwa sebagian besar penularan SARS-CoV-2 terjadi di awal penularan penyakit, umumnya dalam 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya gejala dan 2 hingga 3 hari setelahnya,” ungkap mereka.

Baca Juga: Orang Tanpa Gejala Covid-19 Tidak Menularkan Virus Corona, Benarkah?

Menurut Adalja, adanya studi baru tidak berarti CDC membuat kesalahan, karena tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang benar-benar dapat diikuti orang-orang. Dia juga mencatat bahwa ada data lama dari investigasi kontak kasus yang menggambarkan bahwa penularan menjadi sangat langka 5 hari setelah timbulnya gejala.

Advertisement

Sementara itu, Harries tidak setuju dan mengatakan bahwa dirinya tidak nyaman dengan perubahan isolasi selama 5 hari, berdasarkan data mereka dan data orang lain. “Memutuskan durasi isolasi jelas merupakan keseimbangan antara mencegah penularan dan menjaga masyarakat tetap terbuka,” katanya.

Baca Juga: Seberapa Penting Vitamin D untuk Pencegahan Covid-19? Ini Penjelasannya

“Tetapi data kami menunjukkan bahwa tiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda, dalam hal menularkan,” tambahnya.

Advertisement

Varian baru dari SARS-CoV-2 juga tidak lepas dari perhatiannya. Menurutnya, karena varian Delta dan Omicron jauh lebih menular, jumlah virus yang perlu ditransfer untuk menginfeksi orang lain mungkin lebih rendah, sehingga aka nada lebih banyak orang yang jatuh di atas ambang batas relevansi klinis.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif