SOLOPOS.COM - Seblak (Hellosehat)

Solopos.com, SOLO-Jika kamu suka dengan seblak, cek kalorinya agar kamu bisa mengatur diri.

Seblak merupakan salah satu makanan lokal dengan rasa pedas dan gurih yang sering dijadikan camilan. Namun, di balik cita rasanya, kalori seblak ternyata bisa dibilang cukup tinggi.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Berapa nilai kalori seporsi seblak?

Dalam seporsi (200 gram) seblak, terdapat kalori sebesar 262 kkal. Seporsi seblak mencukupi 13% kebutuhan kalori harian sesuai AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Kalori tersebut berasal dari bahan utama kerupuk dengan tambahan isian seperti telur, sayur, ceker ayam, bumbu, dan minyak untuk menumis.

Seblak termasuk makanan tinggi karbohidrat dan lemak dengan komposisi zat gizi seperti berikut ini, seperti dikutip dari Hellosehat.

 

  • Karbohidrat: 31,15 gram (g).
  • Lemak: 13,31 g.
  • Protein: 8,15 g.
  • Serat: 4,5 g.
  • Natrium: 551 miligram.
  • Kolesterol: 121 mg.

 

Kalori pada seblak dan kandungan gizinya dapat lebih besar atau lebih kecil dari jumlah di atas, tergantung isi atau topping seblak.

Sebagai bahan utama, kerupuk pada seblak menyumbang jumlah kandungan karbohidrat dan lemak cukup tinggi. Bahkan kalori kerupuk sekitar 460 kkal dalam setiap 100 gram kerupuk seblak.

Tingginya karbohidrat dan lemak ini akan meningkatkan jumlah kalori pada seblak yang Anda konsumsi.

Jika ingin mengurangi besaran kalorinya, Anda bisa mengonsumsi seblak tanpa kerupuk atau menggantinya dengan sayuran dan lauk.

 

Apakah boleh sering makan seblak?

Sebenarnya, boleh-boleh saja mengonsumsi seblak sebagai makanan rekreasional atau camilan sekali waktu.

Sayangnya, rasa pedas dan gurihnya sering menggugah selera sehingga membuat Anda tergoda untuk menambah porsi.

Padahal, seblak termasuk makanan tinggi lemak jenuh, karbohidrat, dan natrium yang “terlalu berat” untuk dimakan terlalu sering atau terlalu banyak.

Kandungan mikronutrien seperti vitamin dan mineral dalam makanan ini juga cukup sedikit sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi harian kamu.

Selain itu, bahan utama kerupuk biasanya berasal dari tepung tapioka atau tepung dengan campuran ikan yang bisa memicu alergi bagi sebagian orang.

Bahkan, menurut studi yang dimuat dalam jurnal Bioedukasi (2020), seblak yang dijual di pinggir jalan dapat berpotensi mengandung bakteri penyebab keracunan dan gangguan pencernaan, seperti Bacillus cereus.

Jika tetap ingin mengonsumsinya, perhatikan terlebih dahulu bahan dan cara pengolahannya.

 

Berapa kalori seblak yang aman dikonsumsi saat diet?

Tidak ada aturan pasti seberapa banyak konsumsi seblak yang aman untuk diet. Namun, kamu perlu sangat membatasi makan seblak jika ingin menurunkan berat badan.

Saat sedang diet, kamu perlu memperhatikan asupan kalori harian agar hasil diet yang diinginkan bisa tercapai.

Umumnya, kamu perlu mengurangi asupan kalori harian sekitar 500 kkal untuk menurunkan berat badan. Artinya, kamu harus membatasi asupan kalori sebesar 1650-2150 kkal dalam sehari.

Untuk camilan, asupan kalori yang dianjurkan saat diet adalah 150-250 kkal dalam satu kali ngemil. Nah, satu porsi seblak saja sudah melebihi jumlah tersebut.

Maka dari itu, sebaiknya kamu tidak memilih seblak sebagai camilan diet. Jika ingin makan seblak, konsumsi sesekali saja, misalnya ketika cheating day, atau batasi hanya makan setengah porsi untuk dua minggu sekali.

Seblak kerupuk bukanlah camilan yang sehat untuk diet karena tinggi lemak dan karbohidrat, sehingga dapat berkontribusi pada pertambahan bobot tubuh.

Selain itu, makanan ini minim kandungan gizi sehingga tidak membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.

 

Tips sehat makan seblak

Untuk mengurangi jumlah kalori dan membuatnya jadi lebih bergizi, ada beberapa tips sehat makan seblak yang bisa Anda lakukan seperti berikut ini.



 

  1. Buat sendiri di rumah

Seblak kemasan atau seblak siap saji yang dijual di pinggir jalan umumnya terasa lebih gurih dan lezat. Ini dikarenakan kandungan natrium yang cukup tinggi.

Untuk mengurangi natrium, Anda bisa membuat seblak sendiri di rumah agar bisa menyesuaikan pemberian garam dan bumbu rempah, sehingga rasanya pun tetap memanjakan lidah.

 

  1. Kurangi kerupuk dan tambahkan sayur

Jika khawatir dengan tingginya kalori dan lemak pada seblak, Anda bisa mengurangi jumlah kerupuk atau menggantinya dengan sayuran.

Sayur memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral tinggi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien harian dan membuat Anda kenyang lebih lama.

 

  1. Ganti dengan protein rendah lemak

Dengan masak seblak sendiri, Anda bisa memilih protein yang rendah lemak.

Tambahkan telur, dada ayam, atau udang pada seblak Anda untuk membantu memenuhi kebutuhan protein harian, tapi tetap rendah lemak.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya