SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO – Puasa menimbulkan berbagai perubahan pada fisik manusia. Salah satu perubahan yang paling sering terjadi adalah munculnya sariawan. Sariawan jelas membuat makan dan minum terasa tidak enak. Bahkan, berkumur saja terasa perih tak tertahankan.
Nah, tahukah Anda kenapa orang berpuasa sering mengalami sariawan? Dihimpun dari Boldsky, Rabu (15/5/2019), sariawan adalah masalah mulut yang ditandai dengan munculnya di dinding mulut. Sariawan membuat kondisi mulut tidak nyaman saat makan.
Sariawan bisa muncul di bagian mulut mana pun, mulai dari gusi, lidah, dinding hingga langit-langit mulut.
Sariawan bisa terjadi kapan saja, namun lebih sering dikeluhkan saat puasa. Mengapa demikian? Sariawan disebabkan kesehatan mulut yang kurang baik, sensitif terhadap makanan, faktor hormonal, hingga stres.
Sariawan paling sering terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B, C, zat besi, dan sejumlah nutrisi lainnya. Saat puasa, tubuh jelas kekurangan asupan nutrisi, karena tidak bisa makan dan minum sebebas hari biasanya.
Saat puasa, perut akan kosong sekitar 13 jam. Kondisi inilah yang membuat asam lambung naik. Efeknya terbawa ke mulut dan membuat bakteri berkembang biak lebih cepat dan menyebabkan peradangan.
Sederhananya, sariawan timbul akibat melonjaknya populasi bakteri di dalam mulut saat berpuasa. Bakteri berkembang biak lantaran mulut tidak mendapat asupan makanan apapun dalam waktu lama. Mikroba memang lebih suka berkembang biak dalam mulut yang masam. Tak ayal, orang yang kurang memperhatikan kebersihan mulut rentan sariawan.
Dalam kondisi normal, ada sekitar 200 bakteri di dalam mulut. Namun, saat berpuasa jumlahnya bisa bertambah. Jadi, orang yang berpuasa dan kurang menjaga kebersihan mulut mudah terserang sariawan.
Bukan hanya sariawan, kondisi mulut yang kurang bersih juga menyebabkan peradangan di tenggorokan. Itulah sebabnya orang yang berpuasa juga sering mengalami radang tenggorokan.