Lifestyle
Kamis, 23 Januari 2014 - 22:50 WIB

Tak Pakai Celana Dalam Ternyata Menyehatkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Pakaian dalam, termasuk celana dalam, adalah kebutuhan vital sehari-hari. Namun tahukah Anda jika organ intim wanita ada baiknya tidak selalu tertutup oleh celana dalam?

Hal itu diungkapkan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Abkar Raden, saat berbicara dalam Bincang Sehat di Solopos FM, Selasa (21/1/2014) malam. Seorang warga yang berkonsultasi, Sinta, 40, menceritakan dia memiliki kebiasaan tidak mengenakan celana dalam saat di rumah. “Apakah ini kebiasaan yang sehat atau sebaliknya. Dan apa ciri-ciri pembalut yang sehat?” tanya Sinta dalam pesan singkatnya.

Advertisement

Abkar menjelaskan kebiasaan ini bagus untuk organ intim wanita asalkan celana pendek yang dikenakan longgar dan tidak ketat. “Bagus. Kita jangan mengikat terus. Termasuk payudara, beri kebebasan bergerak agar ventilasi bagus aliran udara dan darah juga bagus serta lebih sehat. Termasuk tidak mengenakan celana dalam, hanya celana pendek. Beda dengan sudah pakai pembalut, celana ketat, menyebabkan keputihan cepat berkembang.”

Selain itu, dia juga menyoroti penggunaan pembalut wanita yang terlalu sering di luar saat menstruasi atau haid. Menurutnya, pembalut wanita yang sehat adalah yang hanya dipakai saat menstruasi. Jika dipakai setelah menstruasi, maka akan mengundang keputihan yang lebih banyak.

“Vagina butuh ventilasi, jangan terlalu ditutupi, harus ada udara masuk. Kalau ditutupi terus kayak diplester. Sehingga kuman-kuman di sana yang sebagai kuman yang berguna, akan jadi tidak berguna. Akibatnya apa, orang yang pakai pembalut terus menerus akan sebabkan keputihan lebih banyak,” kata Abkar Raden.

Advertisement

Abkar juga menyoroti produk pembalut yang diklaim sebagai pembalut herbal yang konon dapat menghilangkan keputihan, mencegah kanker serviks, miom, kista. Menurutnya, klaim ini belum ada bukti secara ilmiah. “Kanker serviks tidak bisa dicegah hanya dengan pembalut, tapi dicegah dengan inveksi HIV. Pembalut tidak bisa cegah nyeri haid. Nyeri bisa karena stres, miom, tidak dicegah dari luar. Saya belum yakin, testimoni hanya sebagai iklan saja,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif