SOLOPOS.COM - Souto Tegal (Espos/Lutfiyah)

Nasi Megono Mantep Roso Joyosuran, Solo (Espos/Lutfiyah)

Tauco. Mendengar makanan atau tepatnya bumbu masak ini ingatan orang akan tertuju pada aromanya yang khas. Walaupun dibuat dari hasil fermentasi biji kedelai tapi bumbu masak ini menyimpan kandungan rasa yang enak dan lezat.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Tak salah jika kini banyak orang yang tertarik membuat olahan tauco dari sekadar dibuat sambal, bumbu tumis, soto hingga pelengkap makanan. Beberapa jenis makanan bahkan tidak akan lengkap tanpa kehadiran tauco seperti makanan khas Pekalongan lontong soto atau Tauto, nasi megono, sauto Tegal hingga nasi lengko.

Kehadiran tauco dalam makanan khas Pantura tersebut membuat makanan itu selalu dikangeni sehingga banyak orang yang ketagihan rasanya. Salah satunya soto dengan tauco atau sauto Tegal. Walaupun hanya berisi irisan lontong, toge atau kecambah, ayam suwir dan taburan daun bawang tapi setelah kuah kaldu soto bercampur dengan tauco, rasanya tak terlupakan.

Menurut pemilik warung Soto Tegal di kawasan Manahan Ety Supeni, selain aromanya yang khas, tauco terasa istimewa karena membuat gurih makanan seperti halnya tempe bosok.

“Rasa soto setiap daerah berbeda-beda, nah kalau sauto tegal ini rasa tauconya begitu dominan. Kadang kalau orang Tegal yang makan Sauto mereka kadang minta tambahan tauco,” ujar pemilik warung Soto Tegal di kawasan Manahan, Solo, Ety Supeni kepada Espos, Jumat (26/4).

Begitu juga dengan nasi lengko. Setelah berpadu dengan tambahan tauco, lanjut Ety, nasi yang berisi dari potongan mentimun, tahu, tempe, kecambah dan diguyur sambal kacang membuat rasaya semakin istimewa. Apalagi jika dimakan bersama kerupuk mie. Namun lantaran nasi lengko belum familiar di Solo hingga kini peminatnya hanya dari kalangan terbatas.

Souto Tegal (Espos/Lutfiyah)

“Dulu orang Solo masih aneh merasakan satuo karena ada campuran tauconya. Tapi lama kelamaan mereka terbiasa dan suka,” ujarnya.

Kehadiran tauco juga mendongkrak cita rasa makanan khas Pekalongan. Jika tak percaya sesekali cobalah makan lontong soto atau tauto Pekalongan dan nasi megono di warung makan Soto Pekalongan Mantep Roso Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo.

Walaupun mirip dengan sauto Tegal namun tauto Pekalongan memiliki kaldu yang begitu kental lantaran campuran tauconya dimasak bersamaan dengan bumbu. Sementara pada nasi megono, tauco disajikan sebagai “kejutan” di antara sambel goreng ati, tempe, irisan telur asin dan tentu saja megono atau urap nangka muda.

“Soto atau tauto Pekalongan biasanya menggunakan daging sapi dilengkapi saun dan irisan dau bawang. Makannya dengan lontong atau nasi, yang khas ya kuahnya karena ada campuran tauconya,” katanya.

Makanan dengan olahan tauco yang kini mulai memeriahkan kuliner di Solo tersebut mudah didapatkan dan bisa menjadi alternatif pilihan menu sarapan maupun makan siang Anda. Apalagi, makanan khas Pantura itu sangat bersahabat dengan kantung. Untuk menikmati seporsi nasi lengko misalnya cukup dengan harga Rp6.000, sementara tauto Tegal jauh lebih murah karena dijual dengan harga Rp5.000 per porsi.

“Saya sengaja menjual dengan harga murah supaya lebih terjangkau semua kalangan,” kata Ety.

Sementara tauto Pekalongan dijual dengan harga Rp9.000 per porsi dan untuk sepiring nasi megono porsi besar harganya Rp12.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya