SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Jumat. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Tata cara salat istisqa untuk meminta hujan ini wajib diketahui umat Islam karena pada tahun ini terjadi kemarau yang berkepanjangan.

Kemarau yang berkepanjangan ini mengakibatkan kekeringan terjadi di mana-mana. Bahkan, hal ini juga membuat kebakaran hutan di berbagai titik, seperti lereng Gunung Sumbing dan Gunung Merbabu beberapa waktu lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tak berhenti di situ, kemarau panjang juga bisa berimbas dengan kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia, seperti TPA Putri Cempo di Solo, TPA Jatibarang di Semarang, TPA Pesalakan di Pemalang, hingga TPA Sarimukti di Bandung.

Hal ini membuat masyarakat ada yang melakukan salat minta hujan atau istisqa dengan tata cara yang telah diatur dalam Islam.

Mengutip informasi di laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut cara salat istisqa dua rakaat serupa dengan salat dua rakaat salat Id. Hanya saja, cara salat keduanya berbeda sedikit dalam hal penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua. Selebihnya kedua salat ini secara umum sama.

Sebagaimana salat Id, orang yang salat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua. Adapun bunyi niat salat minta hujan adalah sebagai berikut.

Ushalli sunnatal istisqa’i rak’ataini (imaaman/ma’muman) lillahi ta’ala

Artinya: Aku sengaja salat sunah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala.

Setelah salat dua rakaat, khatib menyampaikan khutbah salat istisqa. Hanya saja khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar karena lafal ini lebih sesuai dibandingkan lafal takbir dalam konteks meminta hujan.

Berikut ini tata cara lengkap salat istisqa atau minta hujan menurut NU online.

Tata Cara Salat Istisqa untuk Minta Hujan

  • Salat dua rakaat.
  • Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  • Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  • Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) salat. Khutbah setelah salat lebih utama.
  • Sebelum masuk khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali.
  • Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
  • Perbanyak doa dalam khutbah kedua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya