SOLOPOS.COM - Ilustrasi telur rebus. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-Banyak orang yang mengatakan bahwa telur tidak baik untuk kesehatan jantung dan bisa memicu penyakit jantung.

Sebagian besar orang berpikir bahwa telur adalah makanan yang mengandung kolesterol harus sangat dibatasi. Bahkan lebih baik dihindari sama sekali karena telur mengandung kadar kolestrol yang tinggi dan bisa membahayakan jantung.  Lantas, benarkah telur merupakan sumber kolestrol jahat? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Memang benar telur mengandung kolesterol tinggi. Namun, telur juga kaya akan vitamin, mineral, dan lemak sehat. Telur kaya akan fosfor, kalsium, potasium, dan mengandung sodium dalam jumlah sedang.

Telur juga mengandung tembaga, yodium, besi, magnesium, mangan, selenium dan seng. Sehingga, dengan banyaknya manfaat yang didadapatkan dari sebutir telur, seseorang harus mempertimbangkan kembali ketika benar-benar ingin menghindari telur.

Pasalnya makanan ini mengandung beberapa nutrisi penting. Beberapa penelitian mengatakan satu butir telur sehari sudah cukup untuk menyediakan nutrisi penting bagi tubuh. Bagaimana cara Anda mengonsumsi telur juga menentukan seberapa banyak manfaatnya bagi tubuh.

Harvad Health Report mengatakan penting juga untuk mengetahui bagaimana Anda harus memakan telurnya, karena banyak olahan telur yang menjadi pendaming, baik itu salad, sandwich, atau bahkan makanan lainnya.

“Tentu saja, sangat penting apa yang Anda makan dengan telur Anda, karena itulah yang bisa memicu kolestrol. Lemak jenuh dalam mentega, keju, bacon, sosis, muffin, atau scone, misalnya, meningkatkan kolesterol darah Anda lebih banyak daripada kolesterol dalam telur Anda,” tulis Harvad Health Report, Jumat (10/2/2023).

Makan 5 butir telur sepekan baik untuk kesehatan

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Boston menemukan bahwa makan telur menurunkan risiko tekanan darah, gula darah, dan diabetes tipe 2.

The American Heart Association mengatakan satu telur menawarkan 78 kalori dan satu telur besar mengandung hampir 6 gram protein.

Dikatakan, jika asupan kolesterol seseorang kurang, tidak ada salahnya memasukkan telur ke dalam makanan.

Jika kolesterol sudah tinggi, apakah masih boleh makan telur?

Ini adalah topik yang bisa diperdebatkan. Pasalnya, kuning telur yang dianggap sebagai gudang kolesterol tidak disarankan untuk diberikan kepada mereka yang sudah memiliki kadar kolesterol tinggi.

Akan tetapi, faktanya kuning telur mengandung banyak sekali nutrisi yang jarang ditemukan di dalam makanan lain. Bahkan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa kuning telur berdampak minimal pada tingkat kolesterol tubuh.

Alhasil, pakar kesehatan menyarankan agar orang yang sudah memiliki kondisi lain seperti diabetes yang memengaruhi risiko jantung, sebaiknya menghindari konsumsi kuning telur meski tidak meningkatkan kadar kolesterol sebanyak itu. Metode memasak tentu mempengaruhi berapa banyak nutrisi yang disediakan oleh sajian tersebut dan menyebabkan lebih sedikit oksidasi kolesterol.

Oleh karena itu inilah alasan telur mata sapi dan telur rebus lembut adalah cara paling sehat untuk makan telur. Manfaat tambahannya adalah memasak telur dengan cara ini tidak memerlukan minyak ekstra.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Makan Telur Bisa Picu Penyakit Jantung, Mitos atau Fakta?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya