Lifestyle
Rabu, 27 Juli 2022 - 16:45 WIB

Temuan Baru Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak merasakan mual. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Peneliti Inggris melaporkan temuan baru tentang penyakit hepatitis akut misterius pada anak. Ternyata, ini berkaitan dengan koinfeksi dua virus, atau gabungan dari dua virus. Simak ulasannya di info sehat ini.

Sebelumnya, peneliti berteori bahwa ini adalah infeksi adenoirus, yang ditemukan dalam sebagian besar kasus. Kini, dua penelitian baru yang dilakukan secara terpisah di London dan Skotlandia menemukan adanya tambahan infeksi AAV2 (virus terkait adeno 2).

Advertisement

Virus ini memainkan peran penting dan ada pada 96 persen semua pasien yang diperiksa.  AAV2 biasanya tidak menyebabkan penyakit dan tidak dapat mereplikasi diri tanpa adanya virus ‘penolong’ lain.

Baca Juga: Jaga Kebersihan Makanan untuk Cegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Advertisement

Baca Juga: Jaga Kebersihan Makanan untuk Cegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Jadi, kedua tim peneliti menyimpulkan bahwa AAV2 dan adenovirus bergabung dan diduga menjadi penyebab hepatitis akut misterius pada anak. Gabungan virus ini menginfeksi anak-anak dan menyebabkan penyakit hati yang parah.

“Adanya virus AAV2 dikaitkan dengan hepatitis yang tidak dapat dijelaskan pada anak-anak,” kata profesor penyakit menular Emma Thomson dari University of Glasgow, Skotlandia, dikutip dari Science Alert dan CNBC pada Rabu (27/7/2022).

Advertisement

Baca Juga: Epidemiolog: Anak Kelompok Paling Rentan Hadapi Perluasan Wabah Global

Kedua tim peneliti mengesampingkan infeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 karena virus tidak ditemukan dalam hati pasien.

Dua penelitian ini mengamati pasien yang tertular hepatitis dan yang tidak. Mereka menemukan AAV2 menginfeksi sebagain besar dari mereka yang tertular penyakit.

Advertisement

Studi di Skotlandia juga menguji gen anak-anak yang sakit dan yang tidak, menganalisis apa yang menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan.  Kedua makalah telah diunggah secara daring ke server pracetak dan masih menunggu peer review sebelum diterbitkan di jurnal.

“Saya pikir ini adalah penjelasan yang masuk akal untuk kasus-kasus ini. Sepertinya koinfeksi adalah kuncinya,”  papar profesor hepatologi pediatrik di University of Birmingham, Deirdre Kelly, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut, Disdikbud Wonogiri Sebar SE ke Sekolah

Advertisement

Menurut Kelly, masih diperlukan banyak penelitian untuk memahami mengapa beberapa anak mengembangkan penyakit parah dan memerlukan transplantasi.

Sementara Thomson mengatakan bahwa memahami lebih lanjut tentang sirkulasi musiman AAV2 penting.

“Mungkin puncak infeksi adenovirus bertepatan dengan puncak paparan AAV2, yang mengarah ke manifestasi hepatitis tidak biasa pada anak-anak yang rentan,” tandas Thomson.

Sebagaimana diketahui lebih dari 1.000 anak di 35 negara telah mengembangkan jenis hepatitis akut parah yang tidak teridentifikasi–atau peradangan hati – sejak kasus pertama dilaporkan pada bulan Januari.

Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda, meskipun diagnosis telah terdeteksi pada anak-anak berusia hingga 16 tahun.

Baca Juga: Diduga Terjangkit Hepatitis Akut, Bayi asal Jateng Dirawat di DIY

Adenovirus, yang biasanya menyebabkan penyakit flu ringan atau seperti flu, sebelumnya diyakini ikut bertanggung jawab atas wabah misterius tersebut, karena merupakan virus yang paling sering ditemukan dalam sampel dari anak-anak yang terkena.

Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa adeno-associated virus 2, yang biasanya tidak menyebabkan penyakit dan tidak dapat bereplikasi tanpa virus “penolong” seperti adenovirus atau virus herpes, hadir pada 96% kasus hepatitis yang tidak diketahui yang diperiksa di kedua penelitian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif