Nugroho Meidinata / Nimatul Faizah / Nugroho Meidinata | SOLOPOS.com
Solopos.com, SOLO — Hujan abu melanda Boyolali, Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi pada Minggu (21/1/2024) siang. Bahkan, hujan tersebut meluas hingga kawasan kota dan daerah lainnya di Boyolali.
Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran pada Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 14.12 WIB. Berdasarkan informasi dari BPPTKG, awan panas dari Gunung Merapi ini memiliki amplitudi maksimal 70 mm berdurasi 239,64 detik dan jarak luncur maksimal 2.400 meter ke barat daya.
Sebelumnya, awan panas guguran di Gunung Merapi terjadi pada Minggu pukul 13.55 WIB dengan amplitudo maksimal 42 mm. Durasi 214,4 detik dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya atau Kali Bebeng.
Akibat erupsi Gunung Merapi ini, beberapa wilayah di Boyolali mengalami hujan abu. Dari pantauan Solopos.com, Minggu pukul 14.30 WIB, kawasan Boyolali kota atau Kecamatan Boyolali dilanda hujan abu, seperti yang terlihat di kawasan barat Surowedanan, Kecamatan Boyolali, tepatnya setelah arah papan Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).
Di wilayah tersebut terjadi hujan abu dengan intensitas sedang. Kendaraan dan pengendara dari kedua arah terlihat diselimuti abu berwarna putih. Namun, kendaraan yang berasal dari arah barat (Selo dan Magelang) terlihat diselimuti abu lebih tebal.
Saat terjadi hujan abu, masyarakat diminta tenang. Sebagaimana dijelaskan oleh International Volcanic Health Hazar Network (IVHHN), Citites on Volcanoes Commision (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS) dalam buku Panduan Pencegahan Terhadap Hujan Abu Gunung Api: Sebelum, Selama, dan Sesudah Hujan Abu.
Dalam buku panduan tersebut, terdapat 10 hal yang bisa dilakukan saat terjadi hujan abu.