SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Telinga berdenging terlalu sering akan menyebabkan penderitanya tidak tenang. Kondisi yang dalam dunia medis disebut tinnitus ini merupakan gejala-gejala terjadinya ketidakberesan dalam kesehatan tubuh. Stres dan gangguan tekanan darah menjadi salah satu pemicunya.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Jika dengingan dirasakan terus menerus, kondisi tersebut sudah dipastikan tidak beres. Karena dengingan dalam telinga bukan berasal dari sumber suara eksternal. “Kadang penderita merasakan dengingan panjang dengan nada tinggi yang memekakkan,” jelas dokter ahli THT, Soetarno, di Tirtodipuran, Senin (30/7).

Kepada Harian Jogja, Soetarno mengatakan, gangguan dengingan yang banyak diperiksakan ke dokter THT adalah jenis gangguan yang sudah terjadi minumal seminggu. Kondisi itu bisa terjadi di dua atau salah satu telinga saja.

Dari hasil pemeriksaan pada orang yang mengalami dengingan di telinga, ditemukan beberapa penjelasan pemicu di antaranya kelelahan dan faktor psikologis atau stress pada masalah tertentu. Selain itu, kondisi darah tinggi dan darah rendah bisa juga menjadi penyebabnya.

Stres bisa memicu dengingan di telinga, karena saat itu kondisi kejiwaan dan fisik mengalami depresi cukup tinggi yang bis berpengaruh pada kesehatan telinga. Gejala-gejala stres yang juga umum terjadi yakni nyeri otot, muncul perasaan cemas dan lebih emosional.

Sementara, dengung di telinga juga menjadi pertanda  tekanan darah sedang tinggi atau juga dalam kondisi yang sebaliknya, sangat rendah. Tekanan darah tinggi juga merupakan efek stres yang bisa memengaruhi telinga. “Banyak faktor dan bukan hanya satu dua kejadian saja, bisa juga karena ada trauma atau cedera pada kepala yang mengganggu saraf menuju indra pendengaran,” lanjutnya.

Menurut Soetarno, beberapa pemicu yang lain juga bisa menyebabkan gangguang telinga tersebut seperti alergi pada jenis obat-obatan tertentu maupun dampak suara sangat keras yang baru saja diterimanya.

Pada dasarnya, kata Soetarno, meski dengingan di telinga tidak melukai secara nyata, namuan kondisi dengingan yang tidak beres tersebut juga bakal memengaruhi keseimbangan tubuh. Jika terdapat kelainan pada bagian dalam organ ini, akan berpengaruh pada bagian tubuh yang lain.

Pasien Soetarno, Abdul Razak mengaku sering mengalami telinga berdenging. “Sering banget, aku pikir tadinya karena kemasukan air, atau karena habis naik pesawat, tapi kok sudah sekitar dua minggu beberapa kali kejadian,” katanya.

Ia belum mendapatan penjelasan medis dari hasil pemeriksaan dokter. Tetapi dari penuturannya diketahui, selama dua pekan terakhir ia mengalami tekanan dalam pekerjaan. “Jujur saya cukup stres karena capek dan banyak tugas kantor, tapi belum tahu apakah itu pemicunya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya