Lifestyle
Jumat, 9 September 2011 - 11:11 WIB

Terlalu khawatir pada bayi picu gangguan obsesif

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta (Solopos.com)–Setiap ibu yang baru melahirkan pasti merasa cemas karena takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik.

Advertisement

Tapi sebaiknya jangan berlebihan, karena terlalu cemas dan khawatir bisa memicu terjadinya gangguan obsesif.

Kekhawatiran yang berlebihan bisa berkembang menjadi obsesi yang salah. Para ahli menyebut kondisi ini dengan postpartum obsessive compulsive disorder (postpartum OCD).

Advertisement

Kekhawatiran yang berlebihan bisa berkembang menjadi obsesi yang salah. Para ahli menyebut kondisi ini dengan postpartum obsessive compulsive disorder (postpartum OCD).

Hal ini bisa mendorong perempuan mengambil langkah ekstrem untuk mencegah ketakutannya menjadi nyata.

Salah satu contohnya adalah tidak berhenti mencuci baju bayi karena ingin mencegah kuman agar si bayi tidak sakit, atau menolak menggendong bayinya karena takut membuatnya terjatuh.

Advertisement

Timpano menuturkan kondisi ini juga membuat ibu tertekan oleh pikirannya sendiri dan mencoba mengendalikannya melalui perilaku ritualistik atau berulang. Gejala yang timbul bisa mengganggu kehidupannya dan berbahaya bagi ibu dan anaknya.

Hingga saat ini tidak diketahui apa pemicunya, tapi perempuan yang pernah mengalami gangguan kecemasan atau OCD sebelum melahirkan lebih rentan mengalami postpartum OCD.

Hal ini karena memiliki bayi adalah transisi kehidupan yang sangat besar dan disertai dengan perubahan fisiologis dan hormon yang bisa berkontribusi.

Advertisement

Meski begitu beberapa orang ada yang keliru antara postpartum OCD dengan psikosis postpartum (bentuk parah dari depresi yang mana ibu mengalami delusi).

Perbedaan yang paling jelas terlihat adalah pada ibu dengan psikosis postpartum ada risiko ia menyakiti bayinya sedangkan ibu dengan postpartum OCD berisiko kecil menyakiti bayinya.

OCD umumnya sulit diobati, tapi terapi perilaku kognitif bisa membantu mengajarkan cara-cara mengatasi dan mengubah pikiran yang mengkhawatirkan.

Advertisement

Sedangkan bagi ibu yang mengalami depresi dan postpartum OCD maka penggunaan antidepresan bisa mengurangi gejala.

(Detikcom/nad)

Advertisement
Kata Kunci : Bayi Gangguan Ibu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif