SOLOPOS.COM - Insole atau foot orthosis merupakan sarana terapi yang terlihat sepele bahkan diragukan kegunaannya.(Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Insole atau foot orthosis merupakan sarana terapi yang terlihat sepele bahkan diragukan kegunaannya.

Tapi dari alat sederhana tersebut terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh penggunany, misalnya untuk pencegahan low back pain (LBP), masalah kaki pada penderita diabetes hingga mencegah cidera olahraga.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Pada sejumlah teori para ahli telah menjelaskan bahwa foot orthosis (insole) pada kenyataannya memiliki banyak manfaat. Penggunaan insole disebut akan memberikan sedikit kontrol gerakan dan input sensori. Itu terbukti sangat efektif utuk membuat pasien merasa lebih baik karena rasa nyeri yang berkurang.

Pada artikel yang diunggah di https://rso.go.id, ada beberapa manfaat dari foot orthosis di antaranya sebagai berikut.

1. Pencegahan Low Back Pain(LBP)

Pada orang dengan kondisi pronasi kaki yang berlebihan dalam jangka panjang, akan mengakibatkan internal rotasi pada ekstrimitas atau anggota gerak bawah yang mengakibatkan terganggunya perkembangan bidang sagital ke depan tubuh saat berjalan. Hal ini menjadikan regangan yang signifikan pada sendi sacroiliac dan lumbosacral yang berkontribusi terhadap perkembangan LBP.

Selain itu, tipe high arched foot yang kaku juga telah dikaitkan dengan terjadinya LBP. Kondisi tersebut mengurangi kapasitas untuk penyerapan goncangan oleh kaki sehingga menyebabkan patologi yang disebabkan oleh goncangan di punggung bawah.

Pada kasus pronasi kaki yang berlebihan atau berkepanjangan, orthosis telah banyak diresepkan oleh dokter untuk mengurangi rentang dan kecepatan gerakan kaki, mengoreksi fungsi tungkai bawah dan postur proksimal. “Sedangkan pada kasus high arched foot yang kaku, para dokter banyak meresepkan shock-absorbing insole untuk mengurangi penjalaran goncangan yang lebih proksimal dan mengurangi kemungkinan terjadinya LBP. [Chuter et al., 2014],” bunyi keterangan pada artikel tersebut.

2. Membantu Penderita Diabetes

Bukan hanya penderita diabetes, namun pada banyak orang memiliki lesi parah pada permukaan plantar (telapak) kaki. Pada penderita diabetes, area hiperkeratosis dan ulserasi seringkali merupakan hasil dari perubahan bentuk kaki dengan area tekanan plantar yang tidak merata.

Tekanan adalah faktor utama yang berkontribusi pada pembentukan luka dan ulkus di kaki. Melalui bantuan orthosis, memungkinkan untuk mengurangi tekanan, guncangan dan pergeseran, serta untuk mengkompensasi, mengakomodasi, menstabilkan, atau menopang kelainan bentuk pada kaki. (Tyrrell, 1997)

Untuk pasien diabetes dengan masalah kaki, salah satu dari dua jenis orthosis biasanya digunakan.

  • Menggunakan bantalan lunak untuk menyerap tekanan
  • Meningkatkan area kontak permukaan plantar kaki (total contact insoles) sehingga mendistribusikan ulang pola beban.

 3. Mencegah Cedera Olahraga

Cedera sering terjadi pada orang yang berolahraga secara teratur. Terutama pada olahraga ketahanan yang melibatkan gerakan berulang. Salah satu contohnya adalah lari jarak jauh. Cedera yang paling umum termasuk medial tibial stress syndrome, Achilles tendinopathyplantar fasciitis, dan nyeri patellofemoral. (Mayor,2016)

Dalam sebuah studi retrospektif efektivitas, penggunaan orthosis (insole) pada pelari jarak jauh, Gross et al., menemukan orthosis sangat efektif dalam memberikan bantuan pada pasien dengan keluhan pada ekstremitas bawah. Keluhan yang diresepkan orthosis termasuk untuk berbagai masalah pinggul, lutut, kaki dan pergelangan kaki.

Pada hasil laporan, penggunaan orthosis memiliki tingkat memuaskan pada pasien. Setelah memakai orthosis selama 3 bulan, sekitar 81% pasien dengan nyeri tumit dengan menggunakan custom rigid foot orthosis dapat menghilangkan gejala secara menyeluruh. Functional foot orthosis ditemukan efektif mengurangi nyeri hingga 80% pada pasien dengan plantar fasciitis. Penggunaan orthosis juga dilaporkan telah mempercepat durasi kembali ke fungsi penuh pada pelari yang mengalami cedera. (Razeghi & Batt, 2000)

Foot orthosis (insole) paling efektif dalam pengobatan gejala yang timbul dari kelainan biomekanik, seperti pronasi berlebihan atau perbedaan panjang tungkai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya