SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA– Tes kesehatan jiwa tak hanya penting untuk caleg, pejabat pemerintahan pun perlu tes kesehatan jiwa. Pasalnya, korupsi yang menggurita saat ini tergolong masalah gangguan jiwa.

Sebab, dengan ikut tes kesehatan jiwa pejabat tersebut dapat diuji kelayakannya untuk menduduki posisi penting di pemerintahan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Sebagai pejabat tentunya dituntut untuk membuat keputusan penting dan sulit, sehingga diperlukan jiwa yang sehat dalam mengambil keputusan. Agar tidak menyimpang dari aturan,” kata Bella Patriajaya, Direktur Utama RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat akhir pekan lalu.

Menurutnya, tes kesehatan jiwa juga berfungsi untuk mengetahui motif para pejabat, apakah menduduki jabatan tersebut untuk melakukan korupsi atau hal-hal lain. Sebab menurutnya, korupsi juga termasuk gangguan jiwa.

“Jangan hanya caleg, pejabat juga harus dilakukan cek kesehatan jiwa untuk mengetahui motif pejabat tersebut,” jelasnya.

Dikatakan, tes kesehatan jiwa tersebut juga telah diberlakukan pada para pimpinan-pimpinan perusahaan yang menduduki jabatan strategis baik dari level manajer dan direktur.

“Seharusnya itu menjadi motivasi bagi pemerintah untuk ikut serta dalam program tersebut. Swasta telah melakukan tes kesehatan jiwa, tinggal bagaimana dengan pejabat pemerintah,”  tambahnya.

Selain itu, tanggung jawab kesehatan jiwa bukan hanya menjadi tanggung jawab rumah sakit. Tapi juga menjadi tanggung jawab bersama.

“Rumah sakit hanya bersifat pengobatan, sementara pencegahan dini ada di pemerintah,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya