Lifestyle
Rabu, 4 September 2013 - 22:22 WIB

TIPS BERCINTA : Imbangi Perasaan dengan Logika saat Melangkah ke Hubungan Serius!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi melamar : Saat si dia melamar, jangan buru-buru mengiyakan. Imbangilah perasaan Anda dengan logika agar Anda tidak terjerumus dalam perkawinan yang berpotensi gagal.(daddyslittlemiracle.com)

Solopos.com, SOLO — Memiliki hubungan istimewa dengan pria matang tak menjamin hubungan tersebut mengarah ke hubungan yang serius. Sejumlah perempuan di Soloraya berbagi kiat untuk mendeteksi apakah seorang pria serius untuk menjalin hubungan tingkat lanjut.

“Saat kita berhubungan dengan pria matang yang mempunyai kemampuan finansial cukup, bukan berarti si dia itu langsung dikategorikan pria serius. Nah soal mendeteksi apakah dia serius ataukah sebaliknya, tanda-tandanya sebenarnya sama saja dengan para pria pada umumnya. Mau berbicara mengenai masa depan atau mau memperkenalkan kita dengan dunianya adalah tolak ukurnya,” jelas Juwita Maharani, 22, pengusaha sepatu, Selasa (3/9/2013).

Advertisement

Dibandingkan pria muda, Rani menilai justru jauh lebih mudah mengukur kadar keseriusan pria matang. Pasalnya, pria yang seperti ini biasanya irit bicara atau dengan kata lain sulit membuka tentang kehidupannya.

“Yang namanya pria matang itu kan seharusnya punya banyak pengalaman termasuk soal hubungan istimewa. Nah,  kalau misalnya kita bertemu pria dewasa yang dari sisi ekonomi cukup tapi tidak juga menawarkan hubungan yang pasti, ya harus diselidiki penyebabnya. Memang belum siapkah atau justru orientasi seksualnya berbeda,” tambah dia.

Ada juga, Rani menambahkan, pria matang tak ingin memulai hubungan gara-gara memiliki trauma di masa lalu. “Intinya ketika feeling kita mengatakan pria ini kok seperti mengambangkan hubungan, logika harus mulai bicara. Periksa latar belakangnya, jangan-jangan ada trauma di masa lalu atau sebangsanya. Yang seperti ini menurut saya sebaiknya ditinggalkan segera. Tapi bagi yang ingin menunggu sampai pasangan benar-benar serius, ya tidak dilarang,” ungkapnya.

Advertisement

Meski irit bicara mengenai masa lalu menurut Rani bisa menjadi tanda-tanda seorang pria tidak serius tidak demikian halnya dengan Dyan. Justru dia menilai pria irit bicara menandakan si dia serius.

“Pria yang mengumbar rayuan menurut saya justru menandakan ketidakseriusannya. Menurut pengalaman saya, pria yang irit alias tidak suka menggombal serta konsisten antara kata dan perbuatan adalah tipikal pria yang serius,” ujarnya.

Fara Dyan Erwanto, 25, karyawati swasta, menambahkan pria yang overprotektif juga tidak direkomendasikan dalam sebuah hubungan istimewa. Pasalnya, mereka biasanya tidak konsisten dengan dirinya sendiri. “Pengalaman saya mengatakan ada apa-apa dengan pria overprotektif. Jadi ketika saya dilarang ini-itu, dianya dengan bebas melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan kita. Soal usia itu sama saja, artinya sifat jelek ini bisa dimiliki pria muda maupun mereka yang sudah berumur,” jelasnya.

Advertisement

Menghadapi pria yang tidak serius, menurut Dyan, tidak ada pilihan selain meninggalkannya. Meski di hati masih ada sepotong cinta namun sebuah hubungan tidak hanya ditopang oleh pondasi cinta.

“Penopang hubungan itu ada banyak macamnya. Bukan hanya cinta karena jelas hubungan tersebut sifatnya menjadi sangat rapuh. Sifat konsisten, tanggung jawab, sabar menerima kekurangan, terbuka, menghargai pasangan adalah beberapa sifat yang harus dimiliki pria pasangan kita agar hubungan nantinya bisa berjalan langgeng,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif