SOLOPOS.COM - Ilustrasi SMS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SOLO – Penelitian terbaru para pakar di Brigham Young University, Amerika Serikat menemukan short message service (SMS)  dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam sebuah hubungan.

Seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (1/11/2013), 276 orang dewasa berusia 18 hingga 25 tahun dalam dilibatkan dalam penelitian itu diminta mengisi kuesioner, termasuk untuk menjawab pertanyaan tentang peran teknologi dalam kehidupan cinta mereka. Peneliti lebih menekankan untuk mempelajari kebiasaan SMS oleh orang-orang dewasa kepada pasangan mereka.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para peneliti menemukan bahwa bagi perempuan, menggunakan pesan singkat sebagai salah satu cara untuk meminta maaf, menyelesaikan perbedaan pendapat, atau membuat suatu keputusan dapat dikaitkan dengan kualitas hubungan yang rendah. Sedangkan untuk pria, terlalu sering menyampaikan SMS menyebabkan berkurangnya intensitas bertemu.

Tentu saja SMS merupakan salah satu bagian penting dari hubungan yang dilakukan oleh banyak pasangan. Sekitar 82% pasangan mengatakan mereka mengirim SMS beberapa kali dalam sehari. Namun, tidak semua SMS itu buruk karena mengirimkan ekspresi kasih sayang walaupun melalui pesan singkat dapat meningkatkan hubungan.

“Teknologi lebih penting dalam penentuan hubungan, pesan singkat yang dikirimkan juga berpengaruh dalam sebuah hubungan,” ujar seorang peneliti Brigham Young University, Lori Scade.

Namun itu tak jadi baik, ketika pesan teks digunakan untuk menyelesaikan pertikaian. Pesan singkat dapat menghambat tingkat hubungan emosional dalam sebuah hubungan. Bisa juga saat sedang berbicara beberapa pasangan sering diganggu oleh kehadiran sms atau yang lainnya.

Berita buruknya adalah budaya untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan SMS tanpa bertemu langsung semakin berkembang seiring kemajuan teknologi. Budaya yang seperti ini akan merugikan kehidupan percintaan yang terjalin.

Bahkan menurut survei terbaru, lebih dari 60% orang muda mengatakan bahwa mereka terlalu banyak mengandalkan teknologi. Mereka menganggap semua dapat diselesaikan dengan bantuan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya