SOLOPOS.COM - Ilustrasi pensiun (Dok/JIBI)

Tips hidup bahagia, begini trik agar bebas galau ketika akan memasuki masa pensiun.

Solopos.com, SOLO — Pensiun bagi pekerja adalah keniscayaan. Namun banyak di antara warga paruh baya yang belum siap memasuki fase tersebut. Padahal purnatugas bisa menjadi petualangan baru yang tak kalah mengasyikkan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Kehidupan tanpa bekerja di rumah belum tentu bakal menjemukan. Berikut ini beberapa kiat bebas galau menyambut masa pensiun seperti diulas Huffingtonpost.com dan Thebalance.com, beberapa waktu lalu:

–Tentukan Visi Pensiun
Banyak orang menghabiskan energi untuk mempersiapkan pensiun namun lupa menentukan visi wajah masa depan mereka kelak. Padahal pensiun merupakan hal emosional. Bisa jadi juga menjemukan bagi orang yang terbiasa bekerja keras semasa menjadi pekerja. Beberapa orang memilih membaktikan masa senjanya untuk tujuan sosial, namun belum memastikan di mana. Ada juga yang ingin bertualang mengunjungi tempat impian, namun belum tahu akomodasi dan cara hidup di sana. Mumpung masa pensiun belum datang, siapkan dan mulai bangun jaringan untuk menembus akses tempat tujuan tersebut.

–Persiapan Mental
Bersiap meninggalkan segala kemapanan bekerja plus hubungan baik dengan rekan dan teman di kantor barangkali menjadi salah satu beratnya memasuki masa pensiun. Bayangan mendapati status baru sebagai orang luar di kantor juga bikin sesak. Hal itu rupanya tak jarang bikin galau pekerja yang mau masuk fase pensiun.

Padahal nyatanya, ketika sudah tidak bekerja kita tak lagi membutuhkan hubungan profesional dengan rekan dan tim yang selama ini mendukung karier kita. Sebelum masa purnatugas datang, jangan lupa persiapkan komunitas dan lingkar pertemanan baru di luar pekerjaan. Lebih baik lagi kalau mempunyai kesamaan hobi seperti pengajian, jalan santai, sepeda, dan lainnya. Kesenangan tersebut bisa melahirkan kepuasan baru seperti halnya gaji.

-Siapkan Kesehatan
Sebelum pasti cabut dari perusahaan dengan jaminan kesehatannya, pastikan kebutuhan kesehatan untuk masa depan juga sudah dipersiapkan dengan baik. Manfaatkan cek kesehatan komplet berkala, periksa gigi, mata, dan sebagainya sebelum masuk masa purnatugas. Setelah itu pastikan keuangan kita memadai untuk mendapatkan jaminan kesehatan lanjutan, mencangkup kebutuhan untuk mendapatkan fasilitas medis dan pengobatan. Jangan lupa siapkan pula untuk pasangan dan anak yang belum mandiri.

–Pastikan Tempat Tinggal
Beberapa pekerja membuat investasi properti untuk masa tuanya. Namun perlu diingat, menjadikan tempat tinggal pribadi untuk agunan bisnis selepas pensiun sangat tidak disarankan. Pasalnya, ketika sudah pensiun otomatis posisi kita semakin rentan karena sudah kehilangan pendapatan rutin yang bisa digunakan sebagai jaminan. Pastikan kita punya tempat tinggal sendiri yang nyaman untuk digunakan sebagai tempat menghabiskan usia senja.

–Rencanakan Keuangan
Ketika menerima uang pensiun dari perusahaan, banyak di antaranya yang bingung mengalokasikan duitnya. Beberapa ludes digunakan untuk menutup utang, ada juga yang memilih memanfaatkannya untuk membiayai pernikahan, membangun rumah, atau persiapan pendidikan buah hati yang belum kelar.

Kendati setiap pasangan punya tujuan keuangan berbeda, namun perencanaan tetap diperlukan. Tujuannya agar ketika sudah pensiun kelak kita tidak menjadi beban bagi siapapun.

Salah satu cara simpel dengan membuat peta pemasukan dari tabungan pensiun, pesangon, tabungan, dan sebagainya. Lantas bagi besarnya angka tersebut dengan kebutuhan selama 30 tahun ke depan. Dari angka tersebut bisa dialokasikan kebutuhan bulanan termasuk untuk membayar tagihan rutin, kebutuhan hidup, sampai membayar jaminan kesehatan dan pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya