Lifestyle
Jumat, 27 September 2013 - 02:25 WIB

TIPS HIDUP SEHAT : Tetap Bergerak Bisa Jadi Pengganti Olahraga

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menjaga terus bergerak selama bekerja diyakini sebagian wanita setara dengan olahraga (askmissa.com)

Solopos.com, SOLO — Kesibukan dan rasa capai sesudah melaksanakan aneka kewajiban sehari-hari acap kali menjadi dalih wanita tak mau berolahraga. Sebagai pengganti olahraga, sebagian wanita memilih tetap bergerak dalam setiap melakoni aktivitas sehari-hari.

Siti Fatimah, 29, misalnya. Ia mengurus dua buah hati bersama suami yang juga bekerja dari pagi sampai sore. Selain mengajar di SDI Cokroaminoto, ibu dua orang anak ini juga diberi beban tambahan berupa mengurus keuangan sekolah.

Advertisement

“Meski jam kerja sama seperti pengajar lain, dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB, sebenarnya kenyataannya lebih panjang. Banyak tugas menanti yang kalau diselesaikan di sekolah bisa lebih lama, mungkin sampai sore. Itu belum yang tugas keuangan. Jadi lebih aman tugasnya diselesaikan di rumah saja,” ujar Siti ketika dijumpai Solopos.com, akhir pekan lalu.

Selama bekerja, Siti mengaku, orang tualah yang mengurus anak-anaknya. Oleh sebab itu sepulang dari tempat kerja, Siti selalu berusaha mengambil alih tugas mengurus anak-anak agar orang tuanya bisa beristirahat.

“Dulu sempat fitness untuk mengimbangi rutinitas yang melelahkan badan ini. Tapi akhirnya saya berhenti karena tidak enak dengan orang tua. Masak sesudah ditinggal kerja seharian, anak masih saya tinggal lagi untuk olahraga,” ujarnya.

Advertisement

Yang dirasakan Siti sesudah berhenti berolahraga, badan memang menjadi tidak sesegar biasanya. “Cepat lelah dan ngantuk. Sesudah itu saya berpikir untuk mencari olahraga alternatif,” tambah dia.

Setelah berhenti fitness, agar tubuh bisa terus bergerak, Siti mengaku, berupaya mengurus kebutuhan keluarga sendiri. “Menyiapkan keperluan anak-anak di pagi hari mulai dari memandikan, menyiapkan makanan, memasak, semua saya lakukan sendiri dibantu dengan suami. Bersih-bersih rumah juga begitu. Aktivitas itu benar-benar mengimbangi pasifnya tubuh saya ketika mengajar atau membuat catatan keuangan yang kebanyakan hanya duduk terus,” tuturnya. Hasilnya, imbuh Siti, selain badannya menjadi lebih segar, pikirannya juga menjadi lebih tenang.

Senada disampaikan rekannya, Khoiria Munadyah, 28. “Karena untuk olahraga rutin saya tidak bisa, langkah alternatif memang harus ada,” jelasnya.

Advertisement

Saat bekerja, Khoiria menambahkan, dirinya selalu berjalan kaki ketika mengambil segala sesuatunya. Jadi tidak meminta tolong para siswanya. “Lumayan loh, jalan dari satu ruang kelas ke ruang kelas lainnya atau ke ruang guru bisa membuat tubuh bergerak. Jadi saya tidak duduk terus. Atau ketika pergi ke tempat yang menyediakan fasilitas lift, saya tetap berupaya memilih yang menggunakan tangga supaya badan tidak pasif,” ujarnya.

Berupa membuat tubuh bergerak, sambung Khoria, bisa membuatnya tidak lekas capai ketika beraktivitas. “Kalau badan ini dimanja, duduk-duduk terus dan malas bergerak, yang ada malah jadi cepat capai dan ngantuk. Nah, saya tak mau yang seperti itu. Sementara kalau harus olahraga rutin yang ke tempat senang atau ngegym, saya juga tak punya waktu. Alternatifnya ya banyak-banyak jalan saja,” terang dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif