Lifestyle
Minggu, 23 Agustus 2020 - 01:00 WIB

Tokek Jatnai Asli Bali Berbeda dengan Tokek Biasa, Apa Istimewanya?

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tokek Jatnai (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tokek Jatnai yang merupakan reptil asli Bali diperkenalkan kepada publik pada Mei 2020 lalu. Tokok Jatnai ini bisa ditemui di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang terletak di Buleleng dan Jembrana.

Penemuan spesies baru tokek ini telah dimuat pada jurnal lingkungan, Taprobanica edisi Mei 2020. Para peneliti tersebut adalah AA Thasun Amarasinghe dari Research Center for Climate Change, Universitas Indonesia (RCCC UI), Awal Riyanto (Museum Zoologicum Bogoriense/MZB), Mumpuni (Museum Zoologicum Bogoriense/MZB), dan Lee L Grismer (Universitas La Sierra, California, Amerika Serikat).

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, beberapa waktu lalu, spesies endemik baru ini oleh peneliti diberi nama Cyrtodactylus jatnai.

Begini Keseharian Ozie Pemeran Bu Tejo di Film Tilik, Julid dan Nyinyir?

Advertisement

Begini Keseharian Ozie Pemeran Bu Tejo di Film Tilik, Julid dan Nyinyir?

Penamaannya diberikan sebagai penghargaan kepada ahli konservasi, Jatna Supriatna. Profesor ekologi dan primatologi dari Universitas Indonesia kelahiran Bali ini dinilai telah memberi kontribusi yang luar biasa bagi konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Di kalangan pegiat lingkungan hidup, Profesor Jatna dijuluki sebagai Pendekar Konservasi Indonesia karena kegigihannya dalam mengenalkan etika melakukan konservasi kepada para mahasiswanya dan masyarakat umum.

Advertisement

Mitos di Balik Kemenangan Pasangan Sejoli di Pilkada Pekalongan 2011

Secara morfologi dan contoh dari beberapa daerah biogeografi lainnya menunjukkan kemiripan dengan Cyrtodactylus seribuatensis dari Pulau Seribuat di Malaysia bagian barat yang ditemukan pada 2006. Tetapi ada ciri morfologi yang membedakan tokek jatnai dengan yang lainnya, yaitu pada bagian sisiknya.

Kemungkinan Bertambah

Kepala Balai TNBB Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Ngurah Krisna menyampaikan penemuan tokek jatnai ini merupakan hasil penelitian dalam rangka kerja sama antara Balai TNBB dengan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC UI).

Advertisement

Penelitian tersebut mengenai Pelaksanaan Demonstrasi Proyek The Rainsforest Standard Protected Area Credit di Kawasan TNBB selama setahun, 2015-2016.

Penumpang Kereta Api dan Pesawat Melonjak, Bagaimana Pencegahan Covid-19?

Agus menyebutkan masih terdapat kemungkinan bertambahnya spesies baru dari hasil kegiatan penelitian ini. Beberapa jenis herpetofauna masih unidentified dan sedang dalam penelitian mendetail oleh Tim Peneliti RCCC UI dan MZB,” ujarnya.

Advertisement

Temuan spesies baru yaitu tokek jatnai tentunya menambah keanekaragaman hayati kawasan TNBB di mana sebelumnya tercatat terdapat 18 jenis mamalia, 205 jenis burung, 13 jenis reptil, 10 jenis amfibi, 67 jenis kupu-kupu, dan lebih dari 120 jenis ikan.

Hal ini juga didukung oleh keberadaan ekosistem yang cukup lengkap mulai dari ekosistem hutan hujan dataran rendah dengan 72 jenis pohon, ekosistem hutan musim dengan 66 jenis pohon, ekosistem sabana dengan 55 jenis pohon, ekosistem mangrove dengan 18 jenis pohon, ekosistem hutan pantai, dan ekosistem terumbu karang.

Mengapa Bu Tejo Bisa Viral? Ini Kemungkinan Psikologisnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif