SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggaruk kulit gatal. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Seorang gadis dengan kondisi tubuh dipenuhi sisik lantaran mengidap iktiosis jadi sorotan publik dan viral, kondisi apa itu? Simak ulasannya di info kesehatan kulit kali ini.

Sebelumnya kondisi tersebut dibagikan kali pertama oleh seorang dokter sekaligus influencer bernama Nicho Saputra Nugara pada akun Instagramnya @nichosaputranugraha. Dalam unggahan tersebut, Nicho bersama timnya terlihat sedang bersantai bersama dengan gadis berinisial N yang memiliki kelainan pada kulitnya itu di Bukit Cinta Rawa Pening Banyubiru, Jawa Tengah.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Dalam keterangan fotonya, Nicho pun menjelaskan gadis berinisial N itu memiliki kelainan kulit bernama iktiosis.  Nicho juga menulis bahwa ibunda dari N ini bercerita bahwa sang anak sering di-bully oleh teman-temannya di sekolah. Sebab kondisi N berbeda dengan teman-temannya.

“Iktiosis sendiri bukan penyakit menular! Jadi jangan sampai membuat stigma yang salah dengan penyakit ini,” tulis Nicho dikutip dari akun @nichosaputranugraha, Jumat (18/8/2023).

Lantas, apa itu kondisi iktiosis seperti diidap diidap gadis N tersebut?  Melansir dari Niams.nih.gov, iktiosis atau ichthyosis adalah penyakit yang memiliki lebih dari 20 jenis. Iktiosis ini merupakan kelainan kulit langka yang menyebabkan kulit kering dan gatal. Dari fisiknya sendiri penderita kondisi tersebut akan mengalami kulit kasar merah dan bersisik. Kondisi ini biasanya dialami seseorang sejak lahir, namun juga bisa terjadi ketika dewasa.

Kelainan kulit tersebut tidak dapat disembuhkan, akan tetapi ada perawatan yang dapat membantu mengurangi gejalanya. Gejala yang dialami penderita dapat berkisar dari ringan hingga berat. Iktiosis hanya dapat mempengaruhi kulit, namun ada pula yang mempengaruhi organ dalam.

Untuk semakin tahu apa itu iktiosis, kenali pula penyebabnya. Melansir dari Cleveland Clinic, Jumat (18/8/2023), kebanyakan orang yang mengalami iktiosis karena faktor genetik dari orang tua mereka. Namun ada pula orang-orang yang mengalami gangguan ini disebabkan oleh gangguan media lain atau pengaruh obat-obatan tertentu.

Biasanya orang normal selalu berganti kulit untuk menghasilkan kulit baru yang lebih sehat. Namun bagi penderita iktiosis, gen yang bermutasi mengubah pertumbuhan kulit normal dan siklus pergantian kulit, menyebabkan sel kulit tumbuh lebih cepat daripada yang seharusnya dan pergantian kulit yang lambat.

Biar semakin tahu apa itu iktiosis, ketahu pula gejala iktiosis ini bermacam-macam mulai dari ringan hingga berat, namun biasanya para penderita akan mengalami beberapa gejala umum berikut ini meliputi:

• Kulit kering dan gatal

• Kulit tebal dan kasar yang terlihat kotor, paling terasa pada telapak tangan dan telapak kaki

• Munculnya sisik putih, abu-abu atau bahkan coklat di bagian punggung kaki, belakang lengan, kulit kepala, punggung atau perut, dahi dan pipi. Terkadang ujung sisiknya mengeriting sehingga membuat kulit terasa kasar.

• Muncul garis-garis di telapak tangan dan telapak kaki. Garis-garis tersebut dapat semakin dalam pada kasus yang parah, menyebabkan retakan pada kulit. Jika retakan cukup dalam, infeksi dapat berkembang.

• Timbul benjolan-benjolan kecil kasar di lengan, paha, dan bokong (keratosis pilaris). Benjolan-benjolan ini sering disalahartikan sebagai noda jerawat.

• Ketidakmampuan untuk berkeringat. Hal ini terjadi dapat menyebabkan kepanasan (karena keringat mendinginkan tubuh).

Gejala iktiosis cenderung memburuk ketika udara sedang dingin dan kering. Sedangkan ketika udara sedang panas, penyakit ini hampir bisa hilang karena udara yang hangat dan lembab.

Namun sayangnya hingga saat ini peneliti belum menemukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kelainan kulit tersebut. Namun dokter menyarankan penderita iktiosis untuk mandi lebih dari sekali dalam sehari agar kulit terhidrasi.

Namun sebelum mandi dokter menyarankan untuk mengoleskan petroleum jelly atau emolien untuk membuka luka atau retakan yang dalam. Dengan mengoleskan salep tersebut dapat meredakan rasa terbakar atau perih yang mungkin ditimbulkan oleh air dan dapat menghilangkan kulit dari retakan yang dalam.

Dokter juga menyarankan untuk menambahkan garam laut ke dalam bak mandi untuk mengurangi rasa terbakar, perih, dan gatal. Dan setelah mandi oleskan pelembap yang mengandung asam laktat, asam salisilat, dan urea juga dapat membantu kulit mengelupas dengan baik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya