SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Seorang wanita di New York telah sembuh secara fungsional dari HIV. Dia adalah orang ketiga yang pernah sembuh dan merupakan perempuan pertama yang sembuh dari virus tersebut.

Bagaimana wanita ini bisa sembuh dari HIV? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Wanita ini sembuh dari HIV setelah menerima pengobatan sel punca yang langka namun berbahaya untuk melawan virus dan kanker. Dia menerima perawatan sel induk berbahaya itu empat tahun lalu.

Mengutip laman Bisnis.com pada Kamis (17/2/2022), sel punca tersebut dianggap telah membersihkan tubuhnya dari virus dan kanker. Mengingat betapa berisikonya pengobatan tersebut, para ahli hanya merekomendasikan untuk menggunakannya pada pasien kanker.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Penyebab Long Covid-19

Setelah terapi, dokter tidak dapat menemukan sel HIV yang dapat direplikasi dalam tubuhnya dan sel dari orang tersebut tidak dapat terinfeksi di lingkungan laboratorium Wanita itu juga seorang pasien kanker leukimia stadium akhir.

Untuk melakukan perawatan ini, dokter harus terlebih dahulu menemukan donor yang memiliki mutasi langka yang membuat mereka kebal terhadap virus.

Karena pengobatan sel punca ini seringkali dapat mengakibatkan kematian bagi pasien, para ahli tidak akan menggunakannya pada orang yang sehat yang dapat mengelola HIV-nya melalui metode normal. Para peneliti mengatakan bahwa ada hingga 50 pasien yang dapat menerima prosedur ini setiap tahun. Wanita tersebut didiagnosis HIV pada 2013 dan leukemia pada 2017, menjadikannya kandidat potensial.

Baca Juga: Kasus Harian 64.718, Varian Omicron Lewati Kasus Delta

Meskipun menghentikan pengobatan HIV lebih dari setahun yang lalu, virus itu tidak muncul kembali dalam dirinya. Pemindaian berulang pada tubuhnya tidak menunjukkan sel HIV dengan potensi untuk bereplikasi. Jika beberapa tahun lagi dokter masih gagal menemukan HIV di tubuhnya, dan gagal menginfeksi selnya, maka mereka akan merasa nyaman dalam menyatakan dia ‘sembuh’ dari virus.

Sementara itu, para peneliti mendeteksi varian HIV yang sangat mematikan di Belanda. Temuan ini merupakan hasil studi gabungan Big Data Institute (BID) Universitas Oxford dan Yayasan Pemantau HIV Belanda. Lewat jurnal Science, analisis terhadap lebih dari 100 pasien HIV mengungkapkan bahwa orang-orang yang terinfeksi varian tersebut, yang dikenal VB, memiliki jumlah virus antara 3,5 sampai 5,5 kali lebih tinggi di dalam darah mereka. Adapun, kondisi itu membuat mereka lebih memungkinkan menularkan virus.

Menurut jurnal tersebut, seperti dikutip dari Bisnis.com, varian VB juga tampaknya menyebabkan penurunan sel imun. Akibatnya, orang-orang yang terinfeksi berpotensi menyebarkan AIDS jauh lebih cepat dibanding orang-orang yang terinfeksi varian HIV lain.

Baca Juga:  Long Covid-19 pada Penyintas Omicron, Mungkinkah Terjadi?

Namun, temuan itu menegaskan bahwa varian baru tersebut dapat disembuhkan seperti HIV biasa dan dapat diketahui melalui tes diagnostik yang sama, yang digunakan untuk varian HIV lain. Varian baru VB terdeteksi melalui proyek bernama Beehive, yang bertujuan untuk memeriksa hubungan antara genetik HIV dan tingkat keparahan penyakit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya