Lifestyle
Minggu, 3 Februari 2013 - 11:49 WIB

Waspadai, Jajanan Berbahaya Ancam Siswa!

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Sebanyak 85 kantin sekolah se-UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kecamatan Banjarsari, Solo mendapatkan pengarahan tentang jajanan sehat di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, akhir pekan kemarin.

Advertisement

Pengarahan ini dilakukan karena masih banyak ditemukan jajanan yang mengandung zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut, di antaranya pemanis buatan, pewarna tekstil, pengawet, perasa, formalin, dan boraks.

Pakar Gizi Yayasan Al-Azhar, dr Aulia Idris, mengatakan dampak dari jajanan yang mengandung zat berbahaya biasanya muncul setelah bertahun-tahun dan tidak menutup kemungkinan bisa memicu pertumbuhan kanker.

“Zat berbahaya tersebut juga bisa menimbulkan reaksi akut berupa alergi, diare, batuk, sulit buang air besar dan keracunan.”

Advertisement

Hal tersebut dijelaskan dr Aulia kepada wartawan seusai memberikan pengarahan dalam Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah, akhir pekan kemarin.

Penyuluhan itu diselenggarakan Badan Koordinasi Usaha Kesehatan Sekolah (BKUKS), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Dharma Wanita UPTD Disdikpora Kecamatan Banjarsari.

Selama ini, mayoritas penjual jajanan untuk siswa memang belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai makanan yang aman dan sehat. Akibatnya, siswa menjadi korban dari jajanan yang berwarna mencolok dan keamanan yang belum terjamin. Untuk menekan jumlah jajanan berbahaya yang beredar, kantin sekolah perlu dibina supaya bisa mengetahui makanan yang sehat.

Advertisement

Ketua BKUKS Solo, Hartoyo, mengatakan sejak 2010 pihaknya menggandeng Kantor Ketahanan Pangan Kota Solo, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Kota Solo dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang untuk menguji sampel jajanan sekolah.

“Setiap bulan secara acak jajanan sekolah kami sidak. Hasilnya masih ditemukan mie berformalin, bakso berboraks, minuman yang menggunakan pemanis sintesis, kerupuk, gado-gado, karak berbahaya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif