Lifestyle
Rabu, 22 Mei 2024 - 15:41 WIB

WHO Laporkan Peningkatan Kasus Infeksi Menular Seksual

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (Freepik)

Solopos.om, SOLO — Epidemi HIV, virus hepatitis, dan infeksi menular seksual (IMS) terus menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat,dan menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis Selasa (21/5/2024).

Menurut publikasi tersebut, IMS meningkat di sejumlah kawasan karena jumlah kasus yang melebihi target yang ditetapkan.

Advertisement

Pada 2022, negara-negara anggota WHO menetapkan target pengurangan jumlah infeksi sifilis pada orang dewasa sebesar sepuluh kali lipat hingga 2030, dari 7,1 juta menjadi 0,71 juta.

“Namun, kasus sifilis baru di kalangan orang dewasa berusia 15-49 tahun pada 2022 meningkat lebih dari 1 juta menjadi 8 juta,” kata laporan tersebut dikutip Anadolu sebagaimana dilansir Antara.

Advertisement

“Namun, kasus sifilis baru di kalangan orang dewasa berusia 15-49 tahun pada 2022 meningkat lebih dari 1 juta menjadi 8 juta,” kata laporan tersebut dikutip Anadolu sebagaimana dilansir Antara.

Peningkatan tertinggi kasus tersebut terjadi di kawasan Amerika dan Afrika. “Meningkatnya insiden sifilis itu menimbulkan kekhawatiran besar,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus.

“Untungnya , ada kemajuan penting di sejumlah bidang lainnya termasuk dalam mempercepat akses terhadap komoditas kesehatan penting termasuk diagnostik dan pengobatan,” sambung dia.

Advertisement

Peningkatan infeksi

Empat IMS yang dapat disembuhkan–sifilis, gonore, klamidia, dan trikomoniasis–menyebabkan lebih dari 1 juta infeksi setiap hari, menurup laporan tersebut.

Pada 2022, terdapat 230.000 kematian terkait sifilis yang dilaporkan. Data baru juga menunjukkan peningkatan gonore multi-resisten karena dari 87 negara yang melakukan peningkatan pengawasan resistensi antimikroba gonore, sembilan negara melaporkan peningkatan tingkat resistensi (dari 5% menjadi 40%) terhadap ceftriaxone, pengobatan lini terakhir untuk gonore pada 2023.

Pada 2022, laporan tersebut mencatat ada sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan hampir satu juta kasus hepatitis C.

Advertisement

Sementara itu, perkiraan jumlah kematian akibat virus hepatitis meningkat dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta pada 2022 meskipun terdapat alat pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang efektif.

Infeksi HIV berkurang dari 1,5 juta pada 2020 menjadi 1,3 juta pada 2022, dan terdapat 630.000 kematian terkait HIV pada tahun yang sama. Sebanyak 13 persen di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif