Lifestyle
Senin, 13 April 2015 - 12:40 WIB

WISATA JOGJA : House for All, Rumah Singgah Bagi Traveler

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Anton Krotov (kiri) bersama Alex Kuleshov (kanan) menunjukkan buku perjalanan karyannya dan peta perjalanan yang telah ia kunjungi seusai menceritakan pengalaman perjalanannya di Harian Jogja, Minggu (12/04/2015). Anton adalah penulis buku yang telah mngunjungi sedikitnya 40 negara, saat ini ia menggagas penginapan gratis dimana dirinya sedang bepergian untuk para backpacker.

Wisata Jogja diwarnai dengan keberadaan House for All, rumah singgah bagi traveler dari seluruh dunia.

Harianjogja.com, JOGJA-Menjelang sore, Jumat (10/4/2015), dua warga Rusia, Anton Krotov, 39 dan Alex Kuleshov, 23, tiba di Griya Harian Jogja. Berbincang dengan bahasa Inggris cepat logat Rusia, mereka bercerita pengalaman berkeliling berbagai negara dengan metode hitchhiking dan mendirikan rumah singgah sementara bagi para traveler.

Advertisement

Akhir Februari 2015, Krotov tiba di Jogja melalui jalur kereta api. Sebelumnya dia baru saja singgah di
Kuala Lumpur, Malaysia. Berbekal bahasa Indonesia yang seadanya, lelaki bersarung dan berjenggot
panjang ini lantas menjelajahi Jogja. Tujuan pertamanya adalah mencari rumah kontrakan.

Tak mudah mencari rumah kontrakan murah di Jogja, bersama Alex ia harus bertanya sana-sini hingga
akhirnya menemukan sebuah rumah di sekitar Stasiun Lempuyangan. Di rumah inilah, Krotov dan Alex
akan memulai proyek spesial mereka, yaitu membuka House for All, rumah singgah untuk para traveler
dari seluruh dunia.

Advertisement

Tak mudah mencari rumah kontrakan murah di Jogja, bersama Alex ia harus bertanya sana-sini hingga
akhirnya menemukan sebuah rumah di sekitar Stasiun Lempuyangan. Di rumah inilah, Krotov dan Alex
akan memulai proyek spesial mereka, yaitu membuka House for All, rumah singgah untuk para traveler
dari seluruh dunia.

Setelah menyiapkan rumah singgah untuk para traveler, Krotov lantas memulai proyek pertamanya di
Jogja, yaitu menggelar kuliah umum tentang berkeliling dunia dengan biaya murah dan gratis.
Ya, di kalangan para traveler internasional, nama Anton Krotov memang cukup terkenal. Bisa
dikatakan dia adalah salah satu “guru” traveler yang disegani. Pengalamannya mengunjungi 85 negara
di seantero jagad dengan biaya super murah dan kerap kali gratis menjadikannya sumber tips dan
pelajaran.

Tahun ini adalah kali ke lima kedatangan Krotov ke Indonesia. Ia pernah mengunjungi berbagai kota di
Nusantara di antaranya Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandarlampung, Jakarta, Semarang,
Surabaya, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores hingga Makassar dan Kupang.

Advertisement

“Saat ini ada sekitar 76-an traveler yang singgah di rumah kami [di Lempuyangan], kebanyakan
dari mereka hanya singgah sehari, lalu pergi. [Para traveler itu] berasal dari banyak negara seperti
Rusia, Ukraina, Jerman dan beberapa negara Eropa lain, ada juga dari Indonesia,” kata Krotov.

Di House for All, Krotov menerapkan peraturan super ketat. Sebagai muslim yang taat, ia tak
mengizinkan tamu di rumah singgahnya membawa minuman keras, mariyuana dan narkoba. Dan
karena mereka bisa menumpang gratis, setiap tamu diwajibkan berbagai makanan dan menjaga
kebersihan.

Tak cuma itu, karena rumah singgahnya bukan hotel yang buka 24 jam, Krotov mewajibkan konfirmasi
kedatangan terlebih dahulu. Selain Alex, Krotov juga dibantu dua warga Rusia lainnya mengelola
rumah singgah ini.

Advertisement

“Sesiapa yang datang diwajibkan menghubungi kami, nanti kami jemput. Rumah ini berada di
tengah-tengah perkampungan yang padat penduduk, jadi agak sulit dicari. Para traveler bisa
menunggu di dekat stasiun Lempuyangan,” kata Krotov, Selasa (13/4/2015).

Krotov menuturkan, di Jogja dia mendapati penduduk yang hangat dan ramah. Tak ada kesulitan untuk
membuka rumah singgah ini. Di House for All, para traveler tak hanya bisa menumpang gratis, berbagi
berbagai pengalaman perjalanan, tapi juga makan ala kadarnya. Jika ada pelancong yang kelebihan
dana, sumbangan ke House for All sangat disarankan. Di Jogja, Krotov mewajibkan dua bahasa yang
digunakan yaitu bahasa Rusia dan Inggris.

“[Di Jogja] mayoritas traveler ingin mengekplorasi Gunung Merapi, Merbabu, Kraton. Saya dan Alex,
juga bepergian ke beberapa tempat seperti Demak dan Kudus. [Biasanya] saya tidak berdiam lama di
satu rumah [singgah], hanya sehari dua hari, kemudian berkeliling, pekan depan saya ke Jakarta,
untuk menggelar kuliah umum,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif