SOLOPOS.COM - Ribuan warga mengikuti haul Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi di Mesjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Senin (5/4/2010) lalu. Mereka berasal dari berbagai daerah. (Dok/JIBI/Solopos)

Wisata religi Solo menjadi andalan sektor pariwisata di Kota Bengawan. Rangkaian acara Haul Habib Ali Al Habsyi dihadiri ratusan ribu orang dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka memberi penghormatan kepada Habib Ali Al Habsyi.

Solopos.com, SOLO – Haul Habib Ali Al Habsyi digelar Senin-Rabu (9-11/2/2015) di Pasar Kliwon Solo. Ratusan ribu pengunjung yang datang akhirnya berimbas pada geliat ekonomi Kota Solo.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Mulai Senin (9/2/2015) akses Jl Kapten Mulyadi ditutup. (Baca Juga: Inilah pengalihan arus di Jl Kapten Mulyadi Solo)

Sinergi Travel & Event Management Graha Solo Raya Lantai I. Jl Slamet Riyadi No 1 Solo- Jateng Telp +62-271) 5843678 – 2144388. HP 085 70268 6068 Fax +62 271 635936 www.solocitytravelguide.com. Email info@solocitytravelguide.com marketing@solocitytravelguide.com

Keteladanan Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi  menjadi magnet ratusan ribu pengunjung dari berbagai wilayah. Haul Habib Ali dilangsungkan di Masjid Ar Riyadh Pasar Kliwon. Haul ini jatuh setiap tanggal 20 Rabiul Tsani.

Berdasarkan catatan Solopos.com, mereka yang datang dari berbagai penjuru wilayah di Tanah Air itu bukan karena sebuah kepentingan sesaat atau materi. Melainkan, karena perasaan cinta yang dalam kepada orang-orang saleh pewaris para Nabi.

“Dan orang-orang saleh seperti Habib Ali Bin Muhammd Al Habysi adalah pelita. Meski ia telah tiada, namun cahayanya tetap menerangi ribuan manusia” kata Habib Musthofa Mulahela, salah satu panitia Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi sebagaimana dimuat di Solopos.com 2012 lalu.

Tiap tanggal 20 Rabiul Tsani berdasarkan kalender Islam, mereka datang berduyun-duyun meski tanpa undangan, tanpa pengumuman, dan tanpa pamrih apapun. Dan Masjid Ar Riyadh Solo adalah saksi sejarah betapa akhak mulia yang diwariskan Habib Ali Al Habsyi selama hayatnya tetap lestari hingga sekarang.

Ajaran Habib Ali kemudian dilanjutkan oleh anaknya bernama Habib Alwi dan cucunya bernama Habib Anis bin Alwi. Habib Anis dan Ayahnya, Habib Alwi memulai ajaran akhlaknya di Zawiyah, sebuah tempat di sisi utara masjid Ar Riyadh.

Zawiyah  dulu dikenal para sufi sebagai tempat menempa diri untuk menuju kesempurnaan akhlak seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. ”Di tempat inilah, Habib Anis tekun mengajarkan berbagai kitab kepada masyarakat sekitar. Salah satunya ialah Ihya’ Ulumuddin,” kisahnya.

Akhlak, sebagaimana yang diajarkan para habib tersebut adalah puncak pendakian dari risalah mulia para Nabi. Ia adalah ukuran kesalehan, bukti keimanan, dan harkat seseorang. Ia melingkupi kejujuran, integritas, keteguhan, amanah, kebijaksanaan, dan keadilan yang terangkum dalam keutuhan manusia.

”Setinggi apapun ilmu seseorang, jika akhlaknya tak mulia maka tak sempurnalah keimanannya,” lanjut Musthofa.

Kini, meski para habib telah tiada, namun kemuliaan akhlaknya seakan terus berpendaran di setiap hati para pengikutnya. Ribuan umat yang berbondong-bondong memperingati wafatnya setiap tahun, seakan membuktikan bahwa semangat para habib tetap hidup di tengah-tengah kehidupan mereka yang mendamba air kesejukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya