SOLOPOS.COM - Kepala Desa Singopadu, Sidoharjo, Sragen, Heru Tarwoco (ketiga dari kanan) bersama warga membersihkan Arca Sumber, Sabtu (14/3/2015) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Wisata Soloraya kali ini menghadirkan ulasan mengenai Arca Sumber yang disebut-sebut sebagai cikal bakal salah satu desa di Sragen itu.

Solopos.com, SRAGEN – Belum ada cerita utuh yang bisa mengaitkan keberadaan Arca Sumber dengan masyarakat Dukuh Sumber, Desa Singopadu, Sidoharjo, Sragen, hingga kini. Tapi masyarakat setempat meyakini Arca Sumber merupakan cikal bakal lahirnya Dukuh Sumber.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Atas dasar tersebut, hingga kini keberadaan Arca Sumber terus dirawat oleh masyarakat setempat. Sekitar empat bulan lalu, Kepala Desa (Kades) Singopadu, Heru Tarwoco, bersama warga membuat pagar keliling di lokasi keberadaan Arca Sumber yang kini sudah tidak utuh lagi.

Sinergi Travel & Event Management Graha Solo Raya Lantai I. Jl Slamet Riyadi No 1 Solo- Jateng Telp +62-271) 5843678 – 2144388. HP 085 70268 6068 Fax +62 271 635936 www.solocitytravelguide.com. Email info@solocitytravelguide.com marketing@solocitytravelguide.com

Dalam waktu dekat, Kades dan warga akan memasang paving di sekitar berdirinya arca-arca tersebut. Saat ditemui Solopos.com, Sabtu (14/3/2015), Kades Singopadu mengatakan perjalanan hidup warga Dukuh Sumber tidak bisa dilepaskan begitu saja dari Arca Sumber.

“Warga meyakini arca ini adalah cikal bakal lahirnya Dukuh Sumber, sehingga hingga sekarang terus dijaga dan dilestarikan,” tutur dia. Heru menjelaskan banyak cerita beredar tentang Arca Sumber di tengah masyarakat, baik di Sumber dan sekitarnya.

Bahkan pesona Arca Sumber telah menarik perhatian sejumlah peneliti dari perguruan tinggi, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja. Mereka beberapa kali datang melihat kondisi arca, dan sempat meminta untuk membawa arca untuk diteliti.

Tapi permintaan tersebut ditolak masyarakat. Mereka beralasan lebih baik arca-arca tersebut tetap berada di lingkungan Dukuh Sumber. “Kalau seperti itu saya tidak bisa memutuskan. Masyarakat menghendaki arca-arca ini tetap di Sumber,” ujar dia.

Heru mengatakan semula Arca Sumber hanya ada satu. Dulu terdapat pohon beringin berukuran besar di lokasi arca. Tapi begitu pohon berdiameter hampir satu meter itu roboh, warga menemukan arca-arca lain. Arca-arca tersebut semula tertutup akar pohon.

Tokoh masyarakat Singopadu, Eko Jayanto, menjelaskan lokasi keberadaan arca semula berupa rawa-rawa. Seiring perkembangan zaman, di sekitar lokasi kini sudah dipadati rumah-rumah warga. Tapi lokasi keberadaan arca tetap bersih dan terawat.

Menurut Eko, sesepuh dukuh pernah bercerita tentang seluk beluk Arca Sumber. Mulai dari tak pernah tergenang banjir kendati daerah di sekitarnya kebanjiran, hingga mitos munculnya suara tetabuhan setiap malam Jumat. Tapi suara tersebut hanya didengar warga luar dukuh.

Sementara Bupati Sragen, Agus Fatchurahman mengungkapkan benda-benda peninggalan sejarah harus dilestarikan. Dia prihatin dengan banyaknya benda-benda bersejarah yang hilang dicuri orang tidak bertanggungjawab.

Bupati menilai Arca Sumber merupakan salah satu benda peninggalan sejarah yang harus dijaga. Pemkab Sragen berkomitmen membantu pembangunan lokasi keberadaan arca. Dia meminta Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpor) Sragen menjaga kekayaan benda bersejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya