Solopos.com, BOYOLALI–Wisata Soloraya menyimpan keindahan dan keunikan yang patut dijelajahi. Waduk Cengklik Boyolali identik dengan lokasi mancing. Tak hanya itu, Waduk Cengklik yang berada di wilayah Boyolali ini juga menyimpan keindahan yang patut Anda jelajahi.
Seperti yang dilakukan Edi ,33, warga Nepen, Kabupaten Boyolali yang mengajak anggota keluarganya menjelajahi waduk menggunakan perahu motor.
Promosi Dukung UMKM Go Ekspor, BRI Berangkatkan UMKM Kopi Gravfarm Ikuti Expo di AS
Edi yang membawa istri serta kerabatnya tersebut mengaku menikmati perjalanan menggunakan perahu mengelilingi waduk yang berlokasi di Kelurahan Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. “Kami baru selesai mengantar anak untuk manasik haji, terus mampir ke sini melihat-lihat ikan di Karamba ,” jelas dia saat ditemui Solopos.com , Jumat (25/4/2014).
Edi mengaku sudah dua kali ia dan keluarganya mengunjungi tempat Wisata Waduk Cengklik hanya untuk melihat ikan-ikan milik nelayan setempat yang berada di tengah waduk.”Anak kami juga senang sekali diajak main di sini, bahkan tidak mau turun,” papar dia.
Terik matahari tak meluluhkan niat Edi untuk sekedar menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabatnya. “Keadaan waduk yang cenderung sepi ini seharusnya bisa dikembangkan lebih bagus lagi, wisata perahu motor yang menjadi daya tarik harus lebih ditingkatkan kenyamanannya. Kebersihan dari lingkungan waduk juga harus tetap diperhatikan ” ungkap dia
Perahu motor berwarna biru muda dengan ukuran 5 meter kali 1 meter sebelumnya hanya perahu fiber milik nelayan setempat yang digunakan sebagai alat transportasi menuju karamba ikan. Sejak 2013, pemilik perahu memanfaatkannya untuk wisatawan yang ingin melihat ikan di karamba.
Salah seorang pengemudi perahu motor, Sarno ,37, menjelaskan harga sewa dari perahu tersebut hanya Rp40.000 untuk sekali perjalanan. “Satu perahu paling banyak delapan orang saja, tidak bisa lebih. Dari 20 perahu yang ada, semuanya dalam kondisi baik walaupun hanya menggunakan terpal sebagai pelindung panas matahari,” tutur dia.
15 Menit Sudah Puas
Sarno membeberkan, pengunjung akan diajak keliling waduk selama 15 menit saja. “Waduk ini cukup luas, sehingga kami hanya membawa pengunjung mengelilingi setengah dari luas waduk ini,” tandas dia.
Saat musim liburan tiba, lanjut Sarno, 20 perahu yang ada sanggup membawa pengunjung dua sampai tiga kali keliling waduk. “Tapi kalau hari-hari biasa, satu perahu hanya mendapat pelanggan satu saja. Seperti hari ini saja baru ada lima pengunjung yang minta diantar ke tengah waduk,”.
Sebagai pengendara perahu motor, Sarno berharap Waduk Cengklik bisa dikunjungi banyak wisatawan dari dalam maupun luar kota. “Selain itu kami juga ingin pemerintah bisa lebih gencar mempromosikan wisata yang kadang sepi pengunjung ini,” imbuh dia.
Wisata perahu motor merupakan satu-satunya objek wisata yang ada di Waduk Cengklik. Selain perahu motor yang menjadi daya tarik dari waduk yang memiliki dua pintu masuk ini, pengunjung bisa menikmati aneka makanan khas penduduk setempat, yaitu kripik ikan belut dan ikan wader.