SOLOPOS.COM - Instalasi bambu tepi jurang Hutan Wonoasri jadi lokasi terfavorit selfie. (Mariyana Ricky P.D/JIBI/Solopos)

Hutan Pinus Wonoasri Jatipurno menawarkan pesona lereng Lawu Selatan.

Solopos.com, WONOGIRI — Keindahan panorama alam Wonogiri seakan tak pernah selesai dijelajahi. Kabupaten Gaplek ini punya sejuta pesona menarik, mulai dari wisata pantai hingga wisata gunung. Berlokasi tepat di tengah perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, Wonogiri diapit Gunung Kidul dan Pacitan.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Dari Kota Solo butuh tempo minimal satu jam untuk tiba di Wonogiri kota. Dari situ, pembaca bisa memilih mengeksplorasi pantai, gunung, atau perbukitan karst-nya. Ya, sebagian wilayah Kota Sukses itu berada di tepi Samudera Hindia, sebagian lagi menjadi bagian Geopark Gunung Seribu, dan beberapa di antaranya ada di lereng Gunung Lawu Selatan.

Spot Bukit Mulia dengan pinus perkusi menambah daya tarik magis Hutan Pinus Wonoasri (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Spot Bukit Mulia dengan pinus perkusi menambah daya tarik magis Hutan Pinus Wonoasri (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Kali ini,  mengajak pembaca untuk singgah di Kecamatan Jatipurno, tepatnya di Kawasan Wisata Hutan Pinus Wonoasri. Berjarak sekitar 25 km dari Wonogiri Kota, hutan tersebut berada di Dukuh Seper, Kelurahan Balepanjang.

Rutenya dari Wonogiri Kota, pembaca bisa langsung mengarah ke Timur, lalu ke arah Jatisrono.Sampai Pasar Jatisrono, belok ke utara hingga Pasar Jatipurno, lalu belok kanan hingga menjumpai SDN 1 Jatipurno. Sesudahnya belok kiri dan lurus sejauh 4 km.

Sementara bagi pembaca dari Karanganyar dan Sragen, dapat memakai rute Waduk Lalung arah Jumapolo. Sesudahnya berbelok ke arah Jatipuro, melintasi Girimarto. Kedua rute tersebut dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Taman bunga menjadi background foto favorit. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Taman bunga menjadi background foto favorit. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Setelah 150 menit berkendara, berhasil tiba di Hutan Pinus Wonoasri, Rabu (24/5/2017) siang. Di loket masuk, setiap pengunjung bakal dimintai tarif senilai Rp8.500. Dengan membayar tiket senilai itu, pengunjung berhak menikmati teduhnya hutan pinus, sambil mengeksplorasi belasan spot foto unik.

Pengunjung bisa memtik buah stroberi di kebun stroberi. (Mariayan Ricky P.D./JIBUI/Solopos)

Pengunjung bisa memetik buah stroberi di kebun stroberi. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Beberapa di antaranya, adalah taman bunga, tempat bermain anak, flying fox, kebun stroberi, rumah pohon, instalasi bambu, panggung selfie, dan bumi perkemahan. Fasilitas tersebut ada yang gratis namun ada pula yang mematok harga.

Kompleks rumah pohon, misalnya, per pengunjung bakal dikenai tarif Rp5.000 untuk naik di atasnya atau sekadar berfoto di panggung selfie.

jajal adrenalin dengan wahanan flying fox di Hutan Pinus Wonoasri. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Jajal adrenalin dengan wahanan flying fox di Hutan Pinus Wonoasri. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Seluruh fasilitas tersebut dibangun secara swadaya oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Seper bekerja sama dengan Perhutani BPKH Lawu Selatan.

“Sudah setahun ini kami terus membenahi fasilitas secara bertahap. Saat hari libur, jumlah pengunjung mencapai 500-an orang. Sementara saat hari biasa mungkin sekitar 50an orang,” terang Marketing Hutan Wisata Wonoasri, Danang Wirawan, kepada Pesona Wisata Soloraya, Rabu.

Bagaimana? Penasaran? Untuk berkeliling kompleks Hutan Wisata Wonoasri memang membutuhkan stamina tinggi.

Pengunjung bisa pula menunggang kuda dengan biaya mulai dari Rp50.000 untuk mengantar Anda ke spot-spot yang tersedia. Selamat berlibur!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya