Lifestyle
Selasa, 25 Mei 2021 - 14:00 WIB

Wulan Guritno Akui Sempat "Sakau", Ini Efek Berhenti Konsumsi Gula

Astrid Prihatini Wd  /  Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidak makan gula. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Artis Wulan Guritno mengaku sempat mengalami seperti orang sakau saat memutuskan berhenti konsumsi gula. Hal itu diutarakannya saat berdialog dengan Luna Maya dan Marianne di kanal Youtube TS Media, belum lama ini.

Wulan Guritno memaparkan alasannya berhenti konsumsi gula sama sekali adalah awalnya untuk menjaga kesehatan kulitnya. Dia memaparkan dari baca-baca dia tahu gula mempercepat proses penuaan dini kulit.

Advertisement

"Aku udah enggak makan gula, sekarang udah satu tahun. Waktu satu bulan, dua bulan, pas mau berhenti [konsumsi gula] itu badan ngerasain sakit, sensitif, ini gula atau narkoba sih? Sensitif, emosian, lemes gitu," papar Wulan Guritno seperti mengutip Youtube TS Media, Senin (24/5/2021).

Namun sekarang dia merasakan manfaat dari berhenti konsumsi gula tersebut yaitu dia merasa badan terasa enteng dan paha menjadi lebih ramping.Namun Wulan Guritno juga mengkombinasikan dengan healthy diet dan olahraga sepeda.

Advertisement

Namun sekarang dia merasakan manfaat dari berhenti konsumsi gula tersebut yaitu dia merasa badan terasa enteng dan paha menjadi lebih ramping.Namun Wulan Guritno juga mengkombinasikan dengan healthy diet dan olahraga sepeda.

Baca Juga: Rajin Puasa Senin Kamis? Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh

Benarkah benar-benar berhenti konsumsi gula seperti Wulan Guritno bermanfaat untuk tubuh kita? Apakah ada efeknya? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Advertisement

Kebanyakan makan gula tentunya akan mengganggu kerja organ-organ dalam tubuh. Bahkan, bisa berujung pada munculnya berbagai komplikasi kesehatan serius. Mulai dari kerusakan fungsi hati, penyakit jantung, ganggguan metabolik, resistensi insulin, hingga obesitas.

Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 telah menjabarkan informasi mengenai kandungan gula, garam, dan lemak dalam olahan makanan. Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan ini, Anda disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan maksimal sebanyak 50 gram.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya

Advertisement

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 5 sendok teh-9 sendok teh gula setiap harinya. Baik yang didapat dari makanan maupun minuman. Akan tetapi, jumlah tersebut mungkin saja berbeda bagi Anda yang punya kondisi kesehatan tertentu.

Benarkah terlalu sedikit konsumsi gula bisa berakibat hipoglikemia?

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa di dalam Anda berada di bawah batas normal atau sangat rendah. Kondisi ini terjadi ketika hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas terlalu banyak atau asupan karbohidrat yang menurun sehingga kadar glukosa yang ada di dalam darah sangat sedikit.

Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar glukosa darahnya kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dL), atau 3,9 milimol per liter (mmol/L). Kondisi glukosa darah yang rendah ini sebagian besar terjadi pada para diabetesi (orang yang menderita diabetes).

Advertisement

Alasannya karena para diabetesi rutin mengonsumsi obat-obatan yang membantu menurunkan kadar glukosa darah, atau menggunakan insulin buatan. Insulin dan obat-obatan diabetes tersebut memang berguna untuk menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi.

Hanya,  banyak menggunakan insulin dan obat-obatan tersebut justru bisa membuat kadar glukosa darah Anda turun drastis hingga di bawah normal. Meski kerap menyerang orang dengan diabetes, kondisi hipoglikemia ini juga tidak menutup kemungkinan bisa juga dialami oleh orang yang tidak memiliki diabetes.

Ada dua jenis hipoglikemia pada orang non diabetes, yakni hipoglikemia reaktif dan puasa. Hipoglikemia reaktif bisanya muncul dalam kurun waktu beberapa jam setelah makan. Sebaliknya, hipoglikemia puasa sama sekali tidak berkaitan dengan makanan.

Baca Juga: Temuan Virus Corona Baru dari Anjing ke Manusia, Ini 5 Faktanya

Mengutip laman hellosehat.com, keputusan untuk tidak konsumsi gula sama sekali juga secara otomatis akan menimbulkan beragam masalah pada sistem saraf pusat Anda. Biasanya, Anda akan cenderung merasa lemas, lelah, pusing, atau terlihat pucat.

Selain itu, Anda mungkin juga merasakan munculnya tanda-tanda stres seperti sering merasa gelisah, gugup, tidak nyaman, dan mudah marah. Menolak untuk makan sumber pemanis juga bisa membuat tidur malam Anda terganggu.

Mimpi buruk, menangis saat tidur, insomnia, maupun gangguan tidur lainnya, bisa menjadi kondisi “langganan” Anda yang datang silih berganti setiap malam. Beberapa orang kerap mengeluhkan jadi mudah berkeringat, sulitnya koordinasi anggota tubuh, atau mati rasa pada mulut.

Akibatnya, aktivitas sehari-hari pun kerap terganggu dan terhambat. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah bisa menyebabkan pandangan terlihat kabur, gemetar, sulit untuk berkonsentrasi, hilang kesadaran, kejang, dan koma.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif