SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak dengan ADHD. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Pembahasan mengenai attention deficit hyperactivity disorder atau biasa dikenal dengan ADHD sempat jadi trending topic di Twitter, lalu kelainan apa itu? Bagi kamu yang ingin menjaga kesehatan mental, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sejumlah warganet membahas masalah kesehatan tersebut di Twitter pada Selasa (6/6/2023).  “ADHD peeps biasanya punya satu atau dua skill yang mengerikan sekali depthnya kalo mereka mau. Tapi Tuhan adil ya. Dibikin cepet bosenan,” cuit @dadim*** di Twitter.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

“Pas kecil cuma dikira lemot, petakilan dan bego aja sama guru. Untung gue sendiri nemu hal yang gur suka (sejarah, filsafat, science) & bisa hyperfocusdi hal2 tsb. Kalo gak selamanya bakal ngira diri sendiri bego. Semoga skrg tenaga pengajar aware symptoms ADHD,” cuit @senjatanu***.

Ramai jadi pembahasan warganet di Twitter, apa itu ADHD? Dikutip dari siloamhospitals.com pada Selasa (6/6/2023), adalah kondisi ketika terjadinya gangguan perkembangan saraf yang berpengaruh pada motorik (gerakan) seseorang.  ADHD adalah gangguan mental yang kerap kali dialami oleh anak-anak.

Dikutip dari CDC, ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada masa kanak-kanak. Biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak dan sering berlangsung hingga dewasa. Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan untuk memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif (mungkin bertindak tanpa memikirkan apa akibatnya nanti), atau menjadi terlalu aktif.

Adalah normal bagi anak-anak untuk mengalami kesulitan fokus dan berperilaku pada satu waktu atau lainnya. Namun, anak-anak dengan ADHD tidak tumbuh begitu saja dari perilaku ini. Gejalanya berlanjut, bisa parah, dan bisa menyebabkan kesulitan di sekolah, di rumah, atau dengan teman.

Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami:

– Banyak melamun
– Melupakan atau kehilangan banyak hal
– Menggeliat atau gelisah
– Terlalu banyak bicara
– Membuat kesalahan ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perlu
– Sulit menahan godaan
– Kesulitan mengambil giliran
– Mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain

Agar semakin tahu apa itu ADHD, ketahui pula penyebabnya. Para ilmuwan sedang mempelajari penyebab dan faktor risiko dalam upaya menemukan cara yang lebih baik untuk mengelola dan mengurangi kemungkinan seseorang menderita ADHD. Penyebab dan faktor risiko ADHD tidak diketahui, tetapi penelitian saat ini menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting. Studi terbaru menghubungkan faktor genetik dengan ADHD.

Selain genetika, para ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya termasuk:

– Kerusakan otak
– Paparan risiko lingkungan (misalnya timbal) selama kehamilan atau pada usia muda
– Penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan
– Pengiriman prematur
– Berat lahir rendah

Penelitian tidak mendukung pandangan populer bahwa ADHD disebabkan oleh makan terlalu banyak gula, terlalu banyak menonton televisi, pola asuh, atau faktor sosial dan lingkungan seperti kemiskinan atau kekacauan keluarga. Tentu saja, banyak hal, termasuk ini, dapat memperburuk gejala, terutama pada orang-orang tertentu. Namun bukti tidak cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa mereka adalah penyebab utama ADHD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya