SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria dengan obesitas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Selain operasi bariatrik ada pula metode gastric balloon untuk mengatasi obesitas, prosedur apa itu? Bagi kamu yang ingin mendapatkan berat badan ideal, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Obesitas atau kelebihan berat badan yang menjadi masalah di Indonesia yang sampai hari ini prevalensinya semakin meningkat terlebih setelah pandemi. Selain prosedur diet dan bedah bariatrik (bariatric surgery) berupa pemotongan lambung, ada juga teknik mengatasi obesitas yang dikenal dengan balon lambung atau gastric balloon. Balon lambung ini adalah perawatan sementara untuk obesitas yang membantu Anda menurunkan berat badan dengan mengurangi volume perut tanpa operasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dilansir dari Johnhopkins, gastric balloon merupakan balon yang lembut, halus, dan tahan lama yang terbuat dari karet silikon yang ditempatkan di perut untuk mengurangi kapasitasnya, dan membantu Anda merasa kenyang dengan lebih sedikit makanan.  Prosedur pemasangannya sendiri, yakni balon kempes dimasukkan melalui mulut dan ke dalam perut oleh dokter menggunakan endoskop. Balon tersebut kemudian diisi dengan larutan garam (air asin) untuk menempati ruang di perut, menyisakan lebih sedikit ruang untuk makanan dan minuman dalam jumlah besar.

Setelah tahu apa itu gastric balloon ketahui pula bahwa ide prosedur ini adalah untuk membantu Anda merasa kenyang lebih cepat setelah makan dalam porsi kecil, dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama sehingga Anda tidak terlalu lapar di antara waktu makan. Prosedur balon lambung mungkin menjadi pilihan penurunan berat badan untuk beberapa orang dewasa yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 hingga 40 — BMI mencerminkan hubungan antara berat dan tinggi badan seseorang. BMI 30 atau lebih adalah tanda obesitas.

Prosedur ini mungkin direkomendasikan untuk orang dengan BMI lebih tinggi atau lebih rendah dari 30 sampai 40 dalam beberapa keadaan.  Prosedur membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit, dan dilakukan di pusat endoskopi. Untuk memasukkan balon ke dalam perut, dokter menggunakan alat kamera seperti tabung yang lentur dan sempit, dilengkapi dengan lampu, yang disebut endoskop. Dalam prosesnya, Anda dibius, dan berbaring miring saat dokter melakukan prosedur. Selama dua minggu pertama setelah pemasangan balon lambung, Anda akan menjalani diet cair, diikuti dengan transisi bertahap ke makanan biasa.

Tim perawatan kesehatan Anda akan memberikan pedoman mengenai pembatasan diet. Anda cenderung menurunkan berat badan dengan cepat, terutama dalam tiga sampai empat bulan pertama hidup dengan balon lambung. Biasanya, orang kehilangan sekitar 10 sampai 15% dari berat badan mereka pada saat program enam bulan selesai.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Mengenal Metode Gastric Balloon untuk Menurunkan Berat Badan Penderita Obesitas 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya