Lifestyle
Senin, 18 September 2023 - 14:00 WIB

Apa Itu Virus Nipah yang Bikin India Di-Lockdown Lagi

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengalami demam dan sakit kepala. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketahui apa itu virus Nipah yang membuat Pemerintah India melakukan lockdown dengan menutup sejumlah sekolah dan kantor.  Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Diketahui korban pertama meninggal pada Akhir Agustus 2023. Kemudian satu korban lain meninggal pada bulan ini.  Virus ini juga menyebabkan beberapa warga lainnya di rawat di rumah sakit. Setidaknya 700 lebih orang di distrik Kozhikode telah dilakukan tes untuk mendeteksi persebaran virus.

Advertisement

Merebaknya virus ini kemudian membuat Pemerintah India melakukan lockdown dengan menutup sejumlah sekolah dan kantor.  “Kami fokus pada pelacakan kontak orang-orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala. Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis,” kata Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, dilansir dari Aljazeera dan dikutip Bisnis.com pada Senin (18/9/2023).

Apa itu virus Nipah yang membuat India lockdown kembali? Diketahui virus ini termasuk dalam virus zoonosis, yaitu penyebarannya ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antarmanusia.

Advertisement

Apa itu virus Nipah yang membuat India lockdown kembali? Diketahui virus ini termasuk dalam virus zoonosis, yaitu penyebarannya ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antarmanusia.

Pada seseorang yang terinfeksi, hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit asimtomatik hingga penyakit pernapasan akut hingga ensefalitis fatal. Seseorang yang mengidapnya perlu mendapatkan penanganan segera agar tidak menyebabkan kematian.

Kelelawar buah adalah hewan reservoir dari penyakit ini, artinya bibit penyakit dapat berada di dalam tubuhnya dan menimbulkan penularan pada makhluk lainnya. Bukan hanya manusia, virus ini juga dapat menyebabkan masalah yang fatal pada hewan ternak seperti babi. Maka dari itu, seseorang yang mengonsumsi daging babi atau kelelawar berisiko untuk terserang infeksi dari virus nipah.

Advertisement

Beberapa orang juga mengalami gejala berupa pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Ensefalitis dan kejang umumnya terjadi pada kasus yang terbilang parah, perkembangannya menjadi koma dapat terjadi dalam waktu hanya 24 hingga 48 jam. Penanganan segera perlu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kematian.

Agar semakin tahu apa itu virus Nipah, ketahui pula masa inkubasinya. Masa inkubasi dari virus ini sekitar empat hari hingga 14 hari, tetapi periode inkubasi dapat terjadi selama 45 hari. Kebanyakan orang dapat sembuh total, meskipun beberapa orang tetap mengalami kondisi neurologis yang minim setelah mengalami ensefalitis akut dan kekambuhan juga dapat terjadi. Tingkat kematian dari penyakit ini diperkirakan kisaran 40-75 persen, meski tergantung respons yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Infeksi dari NiV dapat didiagnosis selama sakit atau setelah pemulihan dengan beberapa tes. Pada tahap awal, pengujian laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan RT-PCR dari usap tenggorokan dan hidung, cara yang sama terhadap virus corona. Selama penyakit terjadi dan saat pemulihan, pengujian antibodi dapat dilakukan dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

Advertisement

Diagnosis dini dari infeksi virus Nipah mungkin tidak mudah karena gejala awalnya tidak spesifik. Namun, deteksi dan diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan peluang hidup, mencegah penularan pada orang lain, hingga meredam potensi terjadinya pandemi. Jika menimbulkan gejala yang disebutkan sebelumnya dan pernah berada di daerah yang berpotensi tinggi terpapar penyakit ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan.

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang tersedia untuk menangani infeksi dari virus Nipah. Penanganannya masih terbatas pada perawatan suportif, seperti lebih banyak istirahat, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan mengobati gejala yang timbul. Segala penanganan dari penyakit ini masih dalam tahap pengembangan, seperti perawatan imunoterapi dan obat antiviral remdesivir.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif