Lifestyle
Rabu, 26 Juni 2024 - 16:38 WIB

Awas, Anak dengan Alergi Susu Sapi Tak Boleh Diberi Susu Kambing

Newswire  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak minum susu. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi ternyata tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya. Hal tersebut diungkapkan Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K).

“Protein susu kambing sama susunannya dengan susu sapi, jadi kita tidak boleh menggantinya dan memberikan itu pada anak dengan alergi susu sapi,” katanya dalam acara diskusi via daring di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Advertisement

“Kalau anak sudah didiagnosis terkena alergi susu sapi, maka susu kambing dan turunannya tidak bisa menggantikan,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu.

Dia mengatakan bahwa anak dengan alergi susu sapi juga tidak boleh diberi produk turunan dari susu sapi maupun susu kambing.

Menurut dia, susu kedelai lebih aman diberikan kepada anak dengan alergi susu sapi. Budi menjelaskan, alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.

Advertisement

Alergi susu sapi merupakan alergi makanan yang paling umum ditemukan pada awal masa kanak-kanak, dengan angka kejadian dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2014 menunjukkan, prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia berkisar dua sampai 7,5 persen.

“Penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang alergi susu sapi dan memastikan pertumbuhan serta perkembangan anak tidak terganggu,” kata Budi.

Advertisement

Dia menganjurkan para orang tua cermat dalam mengenali gejala alergi susu sapi pada anak, utamanya diare, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila mencurigai anak mengalami gejala alergi agar anak bisa cepat mendapat penanganan yang dibutuhkan.

“Tata laksana dan langkah penting lain yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak,” ia menjelaskan.

Selain itu, menurut dia, orang tua mesti cermat membaca label produk makanan untuk memastikan makanan anak tidak mengandung susu sapi serta rutin memantau pertumbuhan anak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif