SOLOPOS.COM - Ilustrasi sedih. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kesedihan yang termasuk fase stres mental juga dapat mempengaruhi tubuh dan menimbulkan gejala fisik, termasuk sakit, kelelahan, nyeri, dan gangguan tidur. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Gejala fisik kesedihan dapat berbeda pada setiap individu dan bervariasi dengan usia. Untuk anak-anak, gejalanya termasuk sakit kepala, sakit perut, masalah tidur, mimpi buruk, dan perubahan nafsu makan.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Dikutip dari Medical Daily, Rabu (28/2/2024), meskipun kesedihan adalah respons emosional normal terhadap kehilangan, gejala yang persisten selama lebih dari enam bulan dapat menandakan kesedihan yang berkepanjangan. Kondisi ini terkait dengan konsekuensi kesehatan yang lebih parah, termasuk risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker, kecemasan, masalah tidur, dan gangguan stres pasca-trauma.

Berikut adalah bagaimana kesedihan memengaruhi kesehatan tubuh dikutip dari Antara pada Rabu (28/2/2024):

1. Kekebalan

Sistem kekebalan tubuh dapat merespons perubahan fisik dalam lingkungan, jadi ketika mengalami kesedihan, hal itu dapat memengaruhi kekebalan seseorang, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Ketika individu kehilangan seseorang, sistem kekebalan menjadi sangat waspada untuk melindungi mereka dari ancaman sosial potensial.

2. Peradangan

Pada beberapa orang, kesedihan dapat pengaruhi kesehatan tubuh lantaran dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan sakit, kelelahan, kehilangan kesenangan, dan muncul sebagai penarikan sosial dan perilaku.

3. Nyeri

Untuk mengatur respons peradangan dan mengkoordinasikan sistem kekebalan selama periode stres, tubuh melepaskan protein yang disebut sitokin. Protein-protein kecil ini terkait dengan sensitivitas nyeri yang meningkat, yang dapat berkontribusi pada rasa sakit fisik yang dialami selama kesedihan pada beberapa orang.

4. Kortisol

Individu yang mengalami kehilangan dapat menunjukkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Peningkatan yang berkelanjutan dari kortisol membawa risiko penyakit jantung atau tekanan darah tinggi selama periode yang diperpanjang.

5. Pencernaan

Pola makan bisa berubah sehingga kesedihan dapat pengaruhi kesehatan tubuh. Orang-orang dapat mengembangkan gangguan makan, kram perut, diare, sembelit, tukak lambung, dan sindrom usus iritabel.

6. Jantung

Selama hari-hari awal berkabung atas kehilangan orang yang dicintai, kemungkinan mengalami serangan jantung lebih tinggi dari biasanya. Pada beberapa orang, berita tiba-tiba tentang kehilangan dapat menyebabkan sindrom jantung remuk yang juga dikenal sebagai kardiomiopati stres.

Ini adalah kondisi di mana otot jantung tiba-tiba menjadi terkejut atau melemah. Gejalanya mirip dengan serangan jantung dan dapat berlangsung selama menit atau jam setelah peristiwa emosional atau fisik yang menegangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya