Lifestyle
Kamis, 7 Maret 2024 - 13:45 WIB

Awas! Minuman Berpemanis Tingkatkan Risiko Detak Jantung Tidak Teratur

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman berpemanis. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Konsumsi minuman berpemanis buatan dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium, kondisi jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur berdasarkan sebuah studi. Untuk menjaga kesehatan jantung, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dikutip dari Medical Daily, Kamis (7/3/2024), fibrilasi atrium (AFib) dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya.

Advertisement

Diperkirakan bahwa 12,1 juta orang di Amerika Serikat akan menderita AFib pada 2030, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Studi sebelumnya telah menemukan hubungan antara risiko penyakit kardiometabolik dan minuman berpemanis. Dalam studi terbaru, para peneliti menyelidiki hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gula, minuman buatan pemanis, dan jus buah murni dengan risiko fibrilasi atrium.

Advertisement

Studi sebelumnya telah menemukan hubungan antara risiko penyakit kardiometabolik dan minuman berpemanis. Dalam studi terbaru, para peneliti menyelidiki hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gula, minuman buatan pemanis, dan jus buah murni dengan risiko fibrilasi atrium.

Menurut temuan yang dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association, Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology, minum dua liter atau lebih minuman berpemanis buatan sepekan tingkatkan risiko kondisi jantung tersebut sebesar 20 persen.

Para peneliti tidak dapat mengkonfirmasi apakah minuman berpemanis tersebut menyebabkan fibrilasi atrium, namun hubungannya tetap ada bahkan setelah memperhitungkan kerentanan genetik terhadap kondisi tersebut.

Advertisement

“Studi kami menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari dua liter (sekitar 67 ons) per minggu minuman manis dengan gula terkait dengan risiko 10 persen terjadinya fibrilasi atrium dibandingkan dengan non pengguna, secara independen dari faktor risiko tradisional. Angka itu meningkat menjadi 20 persen bagi orang yang mengonsumsi lebih dari dua liter per minggu minuman buatan pemanis, melampaui risiko yang terkait dengan konsumsi jumlah yang sama dari minuman manis dengan gula,” kata penulis utama studi Ningjian Wang.

Dikutip dari Antara pada Kamis (7/3/2024), para peneliti juga membuat temuan menarik lainnya:

1. Minum satu liter atau kurang jus buah murni per pekan berkaitan dengan risiko fibrilasi atrium yang delapan persen lebih rendah.

Advertisement

2. Orang yang minum baik minuman manis dengan gula maupun jus murni memiliki asupan gula total yang lebih tinggi.

3. Individu yang mengonsumsi jumlah minuman berpemanis buatan yang lebih tinggi umumnya wanita, lebih muda, dan memiliki BMI yang lebih tinggi serta prevalensi diabetes tipe dua yang lebih tinggi. Di sisi lain, mereka yang memilih minuman manis dengan gula lebih, yakni laki-laki, lebih muda, dengan BMI yang lebih tinggi, riwayat penyakit jantung, dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

4. Merokok memperparah risiko fibrilasi atrium, karena perokok dengan lebih dari dua liter per pemanis minuman manis dengan gula menghadapi risiko 31 persen lebih tinggi terkena AFib.

Advertisement

“Temuan studi kami tidak dapat secara definitif menyimpulkan bahwa satu minuman lebih berisiko bagi kesehatan daripada yang lain, karena kompleksitas diet kita dan karena beberapa orang mungkin minum lebih dari satu jenis minuman. Namun, berdasarkan temuan ini, kami merekomendasikan agar orang mengurangi atau bahkan menghindari minuman pemanis buatan dan minuman manis dengan gula. Jangan menganggap remeh bahwa minum minuman buatan pemanis rendah gula dan rendah kalori adalah sehat, karena dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial,” kata Wang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif