SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis memeriksa hasil rontgen. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Mengetahui cara mencegah dan mengurangi risiko terkena kanker paru-paru jauh lebih baik dibandingkan mengobatinya. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Semakin banyak orang yang mengidap kanker paru-paru dan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru seiring bertambahnya usia. Salah satu aktris Indonesia yang mengidap kanker paru-paru ini adalah Kiki Fatmala.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Sebelum meninggal, pada 2022, Kiki Fatmala mengaku sel-sel kanker di dalam tubuhnya telah tertidur sehingga tak perlu lagi menjalani kemoterapi. Dia sendiri divonis mengidap kanker paru-paru stadium 4 dan tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun.

Dilansir dari American Cancer Society, merokok sangat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dan menjadi penyebab utama kematian baik pada pria maupun wanita di Amerika.

Merokok secara terus-menerus menyebabkan paru-paru kotor hingga merusak DNA dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

Tidak semua kanker paru-paru dapat dicegah. Dilansir dari American Cancer Society, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dan memungkinkan untuk menurunkan risiko terkena kanker paru-paru, berikut di antaranya dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (1/12/2023) :

1. Berhenti Merokok

Cara terbaik untuk mengurangi risiko kanker paru-paru adalah dengan tidak merokok dan menghindari menghirup asap orang lain.

Itu sebabnya penting untuk melakukan CT scan dosis rendah yang dapat membantu menemukan kanker paru-paru sejak dini pada saat paling bisa diobati.
Berhenti merokok memiliki banyak manfaat kesehatan langsung lainnya, termasuk:

– Lebih banyak energi, perasaan seolah-olah bernapas lebih dalam dan kemampuan yang lebih baik untuk merasakan dan mencium makanan.
– Dalam waktu 2 hingga 5 tahun setelah berhenti merokok, risiko terkena stroke berkurang hingga setara dengan bukan perokok.
– 10 tahun setelah berhenti merokok, risiko terkena kanker paru-paru berkurang hingga hampir sama dengan risiko bukan perokok.
– Selain itu juga memiliki risiko lebih rendah untuk terkena jenis kanker lain, seperti kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal, dan pankreas.

Jika tidak merokok, menghindari para perokok juga menjadi cara mencegah terjadinya kanker paru, karena perokok pasif bertanggung jawab atas sekitar 7.000 diagnosis kanker paru-paru di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Selain itu, tinggal bersama seorang perokok meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebesar 20% hingga 30%. Meskipun tidak merokok, tetap akan terpapar asap rokok yang membahayakan.

2.  Rutin Olahraga

Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap harinya, aktivitas olahraga yang dapat dilakukan seperti jalan kaki, lari, jogging, berenang, atau bersepeda.

Olahraga memiliki banyak manfaat selain pencegahan kanker paru-paru, yakni dapat membantu mengendalikan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kesehatan mental.

Ketika berolahraga, jantung memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh dan paru-paru bekerja lebih keras untuk memasok oksigen yang dibutuhkan oleh otot. Sehingga, paru-paru lebih kuat dan lebih baik dalam menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.

3. Konsumsi Makanan Sehat

Pola makan sehat dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran dapat membantu kurangi risiko kanker paru-paru.

Sebuah tinjauan studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients melaporkan bahwa peningkatan 100 gram buah segar setiap hari mengurangi risiko kanker paru-paru sebesar 5% pada perokok dan 5% pada mantan perokok.

Meningkatkan asupan buah dan sayuran mungkin memberikan manfaat kesehatan, namun hal tersebut belum terbukti mengurangi risiko kanker paru-paru.

4. Jangan Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi lebih dari tujuh bir atau minuman keras per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru sebesar 11% dibandingkan dengan tidak minum alkohol.

Pada tahun 2020, penelitian dari University of Liverpool Institute of Translational Medicine menyatakan dengan kuat bahwa gangguan penggunaan alkohol (AUD alias alkoholisme) merupakan faktor risiko independen kanker paru-paru, khususnya karsinoma paru sel skuamosa.

Tingginya tingkat merokok di kalangan peminum berat menjadi alasan sulitnya untuk memastikan seberapa besar kontribusi minuman keras terhadap risiko di antara orang-orang yang sudah berisiko tinggi akibat merokok.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Tips Sehat, Ini Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Kanker Paru-paru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya