SOLOPOS.COM - Ilustrasi menambahkan garam di masakan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Mengurangi garam dalam makanan bukan berarti hal yang tidak menyenangkan karena ada sejumlah cara kreatif yang memungkinkan seseorang mengurangi asupan natrium tanpa mengorbankan rasa makanan. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, menemukan semakin banyak seseorang menambahkan garam ke dalam makanannya, maka semakin besar kemungkinan dia terkena diabetes tipe 2.  Untuk sampai pada temuan ini, tim peneliti seperti disiarkan Health pada Kamis (9/11/2023)  lalu mengumpulkan data lebih dari 400.000 orang dewasa melalui UK Biobank, sebuah kelompok orang yang informasi kesehatannya telah digunakan dari  2006 hingga saat ini.

Promosi BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara

Dikutip dari Antara pada Sabtu (11/11/2023), pada awal rentang waktu ini, peserta terpilih bebas dari diabetes, penyakit ginjal kronis, kanker, dan penyakit kardiovaskular.  Peneliti lalu membagi peserta menjadi empat kelompok yakni mereka yang tidak pernah atau jarang menambahkan garam ke dalam makanan, kadang-kadang, biasanya, dan selalu menambahkan garam ke dalam makanan.

Hasilnya, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang menambahkan garam ke dalam makanannya, risiko terkena diabetes tipe 2 lebih besar 13 persen pada orang yang kadang-kadang menambahkan garam, 20 persen pada orang yang biasanya menambahkan garam.  Asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan masalah kesehatan, dan hal ini dapat terjadi pada semua jenis garam yang mengandung banyak natrium.

Merujuk temuan studi dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings awal bulan ini, tidak menaruh tempat garam di atas meja selama waktu makan dapat menjadi cara yang berguna untuk mengurangi jumlah natrium yang dimakan. Dengan cara ini, garam tidak terlihat lagi dan tidak ada dalam pikiran.

Keharusan untuk bangun dari kursi untuk mencari garam dikatakan dapat menciptakan penghalang yang cukup untuk mengurangi frekuensi penggunaannya.

Pakar nutrisi Vandana Sheth, RDN, CDCES, FAND seperti disiarkan Health pada 9 November lalu merekomendasikan orang-orang untuk mengurangi natrium secara bertahap, bukan sekaligus, karena tindakan diet yang drastis sering kali tidak berhasil.

Selain mengurangi garam, ada beberapa cara sederhana yang membantu menjaga kadar natrium tetap rendah adalah membilas makanan kaleng seperti kacang-kacangan dan sayuran sebelum digunakan, atau memilih makanan segar jika memungkinkan.

Pilihan seperti buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, dan protein tanpa lemak umumnya mengandung sedikit natrium.  Selain itu, jangan lupa membaca label makanan untuk mengetahui berapa banyak natrium yang didapatkan. Produk dengan 5 persen atau kurang dari Nilai Harian (DV) dianggap rendah sodium, sedangkan makanan yang mengandung 20 persen atau lebih dari DV dianggap tinggi.

Terakhir, jadikan makanan eksperimen yang menyenangkan dan menarik dengan menguji bumbu dan rempah. Seringkali, keduanya dapat digabungkan untuk menciptakan rasa lezat dan tidak membutuhkan banyak garam.

“Gunakan herba, rempah-rempah, dan perasa seperti jeruk, cuka, dan campuran bumbu bebas garam untuk menambah rasa sambil mengurangi garam,” demikian kata Sheth.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya