SOLOPOS.COM - Ilustrasi berada di toilet. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Feses atau BAB berwarna hitam atau gelap sering kali memunculkan kekhawatiran bagi orang yang mengalaminya, bahkan disebut sebagai tanda orang mau meninggal. Benarkah? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Feses merupakan produk sisa metabolisme yang umumnya berwarna cokelat. Sementara itu, feses berwarna gelap dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah ringan hingga serius.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Lantas, apakah BAB berwarna hitam berbahaya dan merupakan tanda mau meninggal? Sebelumnya, ketahui terlebih dahulu bahwa warna feses merupakan salah satu indikator untuk menilai kesehatan tubuh. Umumnya, warna feses sehat adalah kuning tua kecokelatan. Komponen penentu warna feses disebut dengan bilirubin, yaitu zat pemberi warna (pigmen) yang diproduksi oleh organ hati.

Dikutip dari siloamhospitals.com, Senin (20/11/2023), bilirubin berasal dari perombakan sel darah merah yang sudah menua. Pigmen tersebut kemudian berkumpul di dalam usus dan bercampur dengan berbagai zat. Perubahan warna feses menjadi kecokelatan terjadi ketika bilirubin bercampur dengan zat besi di dalam sistem pencernaan.

Akan tetapi, warna kecokelatan tersebut bisa berubah, salah satunya menjadi gelap atau menghitam, tergantung dari makanan, dan seberapa banyak cairan empedu yang terdapat di dalamnya, serta adanya zat yang tidak biasa pada rongga usus, seperti darah. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh munculnya penyakit pada sistem pencernaan.

Apakah feses berwarna hitam berbahaya? Perubahan warna feses memang bisa menjadi indikasi pasti adanya masalah kesehatan. Sebenarnya, feses berwarna hitam tidak selalu berbahaya, namun tetap perlu diwaspadai.

Setelah tahu BAB warna hitam tidak selalu berbahaya dan pertanda mau meninggal, ketahui pula apa yang harus dilakukan jika mengalami hal ini? Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui penyebabnya.

Sebagian besar kasus feses berwarna hitam disebabkan oleh konsumsi makanan dan obat-obatan. Jika mengalami kondisi ini, cobalah ingat-ingat makanan apa yang dikonsumsi sebelumnya. Apabila feses hitam akibat obat atau makanan, maka umumnya tidak menjadi masalah serius.

Namun, jika kondisi ini terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika tidak mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan warna feses menggelap, maka terdapat kemungkinan adanya gangguan pada saluran pencernaan. Apabila mengalami kondisi ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Dokter perlu menegakkan diagnosis terhadap kondisi yang dialami pasien sebelum memberikan penanganan. Selanjutnya, dokter akan memberikan obat-obatan dan prosedur medis sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, beberapa di antaranya yaitu:

– Prosedur kauterisasi, yaitu prosedur untuk menutup luka dengan membakarnya menggunakan listrik bertegangan rendah.
– Memasang kateter khusus untuk menghambat aliran darah ke jaringan yang mengalami perdarahan.
– Menyuntikkan obat penggumpal darah pada saluran cerna saat melakukan endoskopi.
– Menutup luka menggunakan pengikat atau penjepit untuk menghilangkan pembengkakan pada pembuluh darah.
– Transfusi darah jika pasien mengalami perdarahan yang cukup hebat dan tak kunjung berhenti.
– Memberikan obat proton pump inhibitor untuk merangsang pemulihan tukak lambung dan menyumbat perdarahan.
– Memberikan obat antibiotik untuk mengatasi perdarahan akibat infeksi bakteri H. pylori.
– Memasang selang makanan dan melakukan bilas lambung bila dicurigai perdarahan terjadi di saluran cerna atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya