SOLOPOS.COM - Penyanyi Campursari Cak Diqin dan Nyimut Lestari. (Istimewa/Dokumentasi Tim Cak Diqin)

Solopos.com, SOLO — Keistimewaan orang yang meninggal di hari Jumat dalam Islam banyak bikin penasaran publik, apalagi penyanyi top campursari Cak Diqin baru saja meninggal di hari tersebut pada 10 November 2023.

Kabar meninggalnya Cak Diqin ini, salah satunya diinfokan oleh pesinden Whawin Laura melalui akun Instagram miliknya, @whawinlawra_sinden. Dia menyebut Cak Diqin meninggal pada Jumat (10/11/2023) pukul 07.00 WIB di RSUD Pandan Arang Boyolai, Jawa Tengah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Memberikan kabar duka cita, sudah kembali ke Allah SWT, H Muhammad Shodiqin pada Jumat, 10 November 2023 jam 07.00 WIB di RSUD Pandang Arang Boyolali. “Pemakaman rencana di Banyuwangi. Jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka Glagahan. Semoga almarhum husnul khotimah, amin,” tulis pesinden Whawin Laura.

Lalu, apa keistimewaan seseorang yang meninggal di hari Jumat dalam Islam seperti yang dialami Cak Diqin?

Mengutip penjelasan Nahdlatul Ulama dalam laman resminya, NU online, ada beberapa tanda seorang muslim meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, di antaranya wafat saat hari atau malam Jumat. Keutamaan meninggal di hari Jumat ditegaskan oleh beberapa hadis Nabi, di antaranya hadis riwayat Imam al-Tirmidzi berikut ini.

“Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. al-Tirmidzi).

Keistimewaan umat muslim seperti Cak Diqin yang meninggal di hari Jumat juga dijelaskan oleh Syekh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfauri berikut ini.

“Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, pendapat yang jelas bahwa kata lafazh “au” berfaidah membagi-bagi, bukan berfaidah keraguan. Sabda Nabi, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, maksudnya ketika saat menyiksa dan menanyakan di alam kubur, ini kemungkinan dimutlakan dan dibatasi (dengan waktu tertentu), dan kemungkinan pertama lebih utama bila dikaitkan dengan anugerah Allah. Hadits ini menunjukan bahwa kemuliaan waktu memiliki pengaruh yang besar sebagaimana keutamaan tempat juga memiliki dampak yang besar,” bunyi penjelasan Syekh Muhammad Abdurrahman di kitab Tuhfah al-Ahwadzi.

Melihat penjelasan tersebut, NU menyebut orang yang meninggal di hari Jumat merupakan tanda-tanda kebaikan dan kemuliaannya. Namun, tidak bisa dipahami terbalik bahwa yang meninggal di selain hari Jumat, sebagai tanda keburukan sang mayat. Banyak para kekasih Allah dan hamba pilihan-Nya wafat di selain hari Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya