SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita duduk menggoyangkan kaki. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ada fakta psikologis dan kesehatan di balik kebiasaan menggoyang-goyangkan kaki saat duduk entah itu halus maupun kuat, gerakan berulang ini sering terjadi tanpa disadari. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Mungkin Anda pernah melihat atau mengalami sendiri saat sedang duduk entah menunggu seseorang atau tidak Anda melakukan kebiasaan ini. Biasanya, gerakan ini melibatkan gerakan ritmis pada salah satu atau kedua kaki sambil duduk.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Laman TimesofIndia, Minggu (3/12/2023), melaporkan, meskipun mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, namun hal ini dapat mengungkapkan wawasan menarik tentang psikologi seseorang atau beberapa wawasan serius tentang kesehatan mereka, tergantung pada setiap orang.

Dikutip dari Antara pada Senin (4/12/2023), fakta psikologis orang yang terbiasa menggoyangkan kaki sering menunjukkan tingkat energi atau kegelisahan yang lebih tinggi. Ini bisa jadi cara untuk menyalurkan kelebihan energi atau kegelisahan, yang berfungsi sebagai jalan keluar bawah sadar untuk watak aktif mereka.

Dalam situasi tertentu, menggoyangkan kaki dapat menandakan kebosanan atau kurangnya keterlibatan. Ketika pikiran mengembara atau menjadi tidak tertarik, tubuh mungkin mencari cara untuk mengalihkan perhatian, yang mengarah ke gerakan berulang ini.

Bagi sebagian orang, menggoyangkan kaki berfungsi sebagai mekanisme mengatasi stres atau kecemasan. Gerakan yang berulang ini dapat memberikan rasa lega atau pengalihan perhatian pada saat-saat tegang atau cemas, menawarkan cara untuk mengelola emosi.

Jika ini adalah kasus stres, mengatasi penyebabnya dan menemukan cara yang lebih sadar untuk menenangkan diri, seperti yoga atau latihan pernapasan, dapat membantu.

Setelah tahu fakta psikologis dari kebiasaan menggoyangkan kaki yang dilakukan terus-menerus, ketahui pula dari sisi kesehatan hal ini dapat menjadi gejala Restless Leg Syndrome (RLS), gangguan neurologis yang ditandai dengan keinginan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki.

Gemetar kaki yang berlebihan terkadang dapat menjadi tanda kecemasan yang meningkat atau gangguan terkait stres yang memerlukan perhatian dan penanganan.

Orang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat menunjukkan perilaku gelisah, termasuk menggetarkan kaki, karena kesulitan mereka dalam mempertahankan perhatian dan tetap diam.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat jika kebiasaan ini mengganggu atau membuat khawatir, bijak mendapatkan diagnosis yang tepat alih-alih langsung mengambil kesimpulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya