SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengalami insomnia. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi baru dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts, menemukan adanya hubungan antara kurang tidur dan hipertensi terutama pada wanita. Untuk menjaga kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Kasus tekanan darah tinggi atau hipertensi di Indonesia sangat banyak, dan banyak pula yang tidak dilaporkan dan tidak terlacak. Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kasus hipertensi di Indonesia bahkan sampai disebut silent killer atau pembunuh dalam diam karena karena tingginya kasus dan meminta masyarakat untuk rutin cek tekanan darah

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Menkes Budi menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi. Angka tersebut bahkan terus meningkat setiap tahunnya.
Padahal hipertensi sendiri meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.

Melansir Medical News Today, Senin (9/10/2023), para penulis penelitian tentang hubungan kurang tidur dengan hipertensi itu merekomendasikan agar wanita yang kurang tidur menjalani pemeriksaan tekanan darah tinggi dan jika mereka mengalami masalah sulit untuk dan mencari cara untuk mengatasi masalah tidur tersebut.

Para peneliti dalam penelitian ini melacak kesehatan 66.122 wanita yang terdaftar dalam Nurses’ Health Study 2 (NHS2) dengan usia partisipan berkisar antara 25 hingga 42 tahun. Semuanya tidak menderita hipertensi saat pendaftaran pada tahun 2001.

Setelah para peneliti memantau status kesehatan partisipan selama 16 tahun, dan menilai tekanan darah mereka setiap dua tahun. Selama masa tindak lanjut, mereka mengamati ada 25.987 kasus hipertensi baru.

Para peneliti kemudian memperhitungkan faktor risiko gaya hidup dan demografi dan menemukan bahwa risiko hipertensi pada wanita dikaitkan dengan kurang tidur dan kesulitan tidur.

Dalam penemuan tersebut disimpulkan bahwa wanita yang tidur sama atau kurang dari lima jam setiap hari memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar terkena hipertensi. Sedangkan wanita yang tidur enam jam memiliki kemungkinan 7 persen lebih besar terkena hipertensi.

Selain itu, tidak ada peningkatan risiko hipertensi pada perempuan yang tidur lebih dari delapan jam, dan tidak ada risiko lebih besar pada perempuan yang bekerja shift malam atau memiliki waktu produktif di malam hari.

Adapun, wanita yang melaporkan kadang-kadang atau biasanya mengalami kesulitan tidur, masing-masing 14 persen dan 28 persen lebih mungkin menderita hipertensi, dibandingkan dengan mereka yang jarang mengalami masalah tidur.

Lantas apa hubungannya kurang tidur dengan hipertensi?

Meskipun, penelitian ini tidak menetapkan secara jelas hubungan sebab akibat antara kurang tidur dan hipertensi, Shahab Haghayegh, sebagai penulis utama studi tersebut menjelaskan kemungkinan yang menyebabkan kurang tidur dapat meningkatkan hipertensi.

Menurutnya, kesulitan tidur dapat menyebabkan serangkaian kejadian yang dapat meningkatkan retensi natrium, kekakuan arteri, dan curah jantung, yang berpotensi menyebabkan hipertensi.

Selain itu, gangguan pada siklus tidur dan bangun juga dapat mempengaruhi aktivitas penyempitan atau relaksasi pembuluh darah dan fungsi sel yang mengatur tonus pembuluh darah.

“Namun, saya harus menekankan bahwa ini murni masih hipotesis, dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut dalam penelitian di masa depan,” kata Haghayegh.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Studi Terbaru Temukan Sulit Tidur Berisiko Meningkatkan Hipertensi pada Wanita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya