SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengukur tekanan darah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Meski terasa mirip, tapi sebetulnya gejala tensi tinggi dan rendah itu beda. Agar tidak salah mengenalinya saat tubuh menunjukkan sinyal tersebut, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebelumnya ketahui terlebih dahulu tekanan darah tinggi adalah kekuatan aliran darah yang keluar terhadap dinding pembuluh darah. Tinggi atau rendahnya tekanan darah bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa kuat jantung memompa darah.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Hipertensi dan hipotensi sering tidak menimbulkan gejala apa pun terlebih bila penderita sudah mengalaminya dalam jangka waktu lama. Tekanan darah tinggi disebut juga dengan hipertensi, sedangkan darah rendah disebut hipotensi.

Agar tidak salah membedakan, ketahui gejala tensi tinggi dan rendah berikut ini seperti dikutip dari klikdokter.com pada Kamis (10/8/2023):

1. Hipertensi

– Nyeri kepala hebat
– Lelah
– Pandangan kabur
– Nyeri dada
– Sesak napas
– Jantung berdebar

2. Hipotensi

Untuk mengetahui beda gejala tensi tinggi dan rendah, ketahui pula gejala hipotensi antara lain:

– Pusing berputar
– Kepala terasa ringan
– Pingsan
– Mual muntah
– Haus terus-menerus
– Kurang konsentrasi
– Kulit dingin dan pucat
– Pandangan kabur
– Mudah lelah

Tanda-tanda tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orang. Tingkat keparahan gejala bisa diawali dari rasa tidak nyaman saja, hingga bisa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Setelah tahu beda gejala tensi tinggi dan rendah, ketahui pula penyebabnya. Penyebab hipertensi ada dua, yaitu primer dan sekunder. Penyebab primer disebabkan faktor genetik, sedangkan penyebab sekunder bisa diakibatkan gangguan ginjal, pembuluh darah, dan sistem endokrin.

Rata-rata hipertensi disebabkan oleh penyebab primer. Selain itu, hipertensi juga bisa timbul akibat konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kokain, siklosporin, alkohol, nikotin, hingga obat-obatan herbal.

Bedanya dengan hipotensi, tekanan darah bisa drop pada suatu waktu karena berbagai kondisi dan tidak menimbulkan gejala apa pun.  Pada kondisi tertentu bisa, hipotensi perlu penanganan cepat dan segera. Hal itu harus dilakukan untuk mencegah komplikasi masalah kesehatan yang lebih serius.

Kondisi tersebut antara lain:

– Kehamilan
– Perdarahan hebat
– Gangguan sirkulasi, seperti pada serangan jantung dan penyakit katup jantung
– Syok yang sering disertai dehidrasi
– Syok anafilaktik (reaksi alergi hebat)
– Infeksi pada darah
– Gangguan endokrin, seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya